Walikota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), Munjirin meminta kepada jajarannya agar pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dua kali seminggu. Walikota Jaksel menyampaikan hal tersebut saat memimpin Rapat Pimpinan / Rapat Koordinasi Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan, di Ruang Rapat Gelatik Utama, Kantor Walikota Jaksel.
"Saya minta karena ini tinggi kasusnya (Demam Berdarah),maka waktu pemeriksaan pada hari Jumat bisa ditambahkan hari lain, jadi seminggu dua kali," tegas Munjirin.
Menurutnya, PSN perlu dilakukan dua kali seminggu, karena saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang tinggi.
"Tadi pagi sudah sudah dilaksanakan PSN massal, dan saya mohon para Lurah yang punya kader jumantik dan para Camat, agar didorong kader jumantiknya untuk lebih teliti lagi memeriksa jentik pada bulan-bulan ini," tuturnya.
Ia mengatakan, yang terpenting untuk ditekankan adalah jumantik mandiri, jumantik setiap jalan ke rumah-rumah, selain memeriksa, juga dapat mengedukasi masyarakat.
"Saya yakin pak Camat dan pak Lurah sudah paham untuk memotivasi para kader jumantiknya untuk dapat memberikan sanksi bagi warga yang dirumahnya kedapatan jentik ketika diperiksa," ujar Munjirin.
Pada rapat tersebut, Walikota Jaksel juga memberikan plakat untuk Kecamatan dengan kasus DBD terendah (plakat hijau), dan kasus DBD tertinggi (plakat merah), dan yang kedapatan di wilayah Kecamatannya ada warga yang meninggal karena kasus DBD maka mendapatkan bendera hitam. Untuk Plakat hijau di raih oleh Kecamatan Tebet, Plakat merah diraih oleh Kecamatan Setiabudi dan bendera hitam diraih oleh Kecamatan Kebayoran Lama.
Turut hadir dalam rapat tersebut, Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Edi Sumantri, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ali Murthadho, dan para Asisten, pimpinan UKPD, serta Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan.