Jakarta - Walikota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin menghadiri acara Serah Terima Joglo Literasi yang berkolaborasi dengan Yayasan Pemberdayaan Rakyat Miskin (PARAM) dan Sekolah Sekolah alternatif untuk anak jalanan (SAAJA) atas bantuan dari BPE Pertamina 2001 di Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Selasa (30/8). Munjirin menjelaskan butuh waktu yang cukup lama agar perpindahan sekolah untuk anak-anak kurang beruntung ini dapat terwujud. Setelah melihat kembali aset yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, maka dipilihlah lokasi di Kelurahan Menteng Atas.
"Tempat ini harus dimanfaatkan dengan baik karena yang sekolah anak-anak kurang beruntung. Mereka sudah sepatutnya memperoleh pendidikan yang layak," ujar Munjirin didampingi Camat Setiabudi, Iswahyudi. Menilik desain bangunan ia mengapresiasi ukiran kayu berbentuk Joglo yang didatangkan langsung dari Kudus, Jawa Tengah. Dengan lokasi baru ini, Munjirin berharap bisa memotivasi anak-anak untuk terus belajar dan berguna di masyarakat.
"Kayu Joglo dari Kudus, ini benar-benar yang namanya pindah rumah. Dicopotin knock down dan dibangun kembali di sini. Nah untuk anak-anak yang akan belajar disini tentunya mereka punya hak sepenuhnya untuk belajar. Siapa tahu dari anak-anak ini menjadi pimpinan di masa depan," ucapnya. Sementara itu, Kasudin Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah 1 Jakarta Selatan Sonny Juhersoni menegaskan bahwa tidak boleh ada anak di usia sekolah yang tidak mengeyam pendidikan. Pihaknya mengaku akan membantu sepenuhnya agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
"Tidak boleh ada warga yang tidak sekolah. Kami akan bantu sepenuhnya, berkaitan dengan beberapa hal. Seperti legalitas, kelangsungan kegiatan belajar mengajar, kalau perlu kita kolaborasi. Ada SMA79 bagaimana bisa membantu kelangsungan disini. Ini sanggar alternatif dan patut kita dukung," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Tempat ini harus dimanfaatkan dengan baik karena yang sekolah anak-anak kurang beruntung. Mereka sudah sepatutnya memperoleh pendidikan yang layak," ujar Munjirin didampingi Camat Setiabudi, Iswahyudi. Menilik desain bangunan ia mengapresiasi ukiran kayu berbentuk Joglo yang didatangkan langsung dari Kudus, Jawa Tengah. Dengan lokasi baru ini, Munjirin berharap bisa memotivasi anak-anak untuk terus belajar dan berguna di masyarakat.
"Kayu Joglo dari Kudus, ini benar-benar yang namanya pindah rumah. Dicopotin knock down dan dibangun kembali di sini. Nah untuk anak-anak yang akan belajar disini tentunya mereka punya hak sepenuhnya untuk belajar. Siapa tahu dari anak-anak ini menjadi pimpinan di masa depan," ucapnya. Sementara itu, Kasudin Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah 1 Jakarta Selatan Sonny Juhersoni menegaskan bahwa tidak boleh ada anak di usia sekolah yang tidak mengeyam pendidikan. Pihaknya mengaku akan membantu sepenuhnya agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
"Tidak boleh ada warga yang tidak sekolah. Kami akan bantu sepenuhnya, berkaitan dengan beberapa hal. Seperti legalitas, kelangsungan kegiatan belajar mengajar, kalau perlu kita kolaborasi. Ada SMA79 bagaimana bisa membantu kelangsungan disini. Ini sanggar alternatif dan patut kita dukung," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.