Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jakarta Selatan (Jaksel) dan FIF Group melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) untuk penurunan stunting. Penandatangan MoU dilakukan saat kegiatan Pertemuan Rutin (Pertin) TP PKK Jaksel, di Ruang Gelatik Utama Kantor Walikota Jakarta Selatan, Selasa (30/7).
Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Edi Sumantri, mengucapkan terima kasih kepada FIF Group dan TP PKK Jakarta Selatan, atas komitmennya dalam mendukung percepatan penurunan stunting melalui pemberian bantuan program stunting bagi anak-anak di Jakarta Selatan.
"Saya juga minta semua pihak, termasuk para camat dan lurah, tetap fokus mengawal pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, bahkan hingga zero stunting di tahun 2030 bisa dicapai, sebagaimana target tujuan pembangunan berkelanjutan," ujar Edi Sumantri usai menyaksikan penandatangan MoU.
Ia juga berpesan, kepada camat dan lurah untuk pastikan bantuan diberikan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan mekanisme pemberian bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah. "Jadi camat dan lurah itu harus memetakan kantong-kantong wilayah stunting, dan mengidentifikasi layanan yang masih kurang dan harus diperbaiki, agar dalam proses penurunan angka stunting kita bisa cepat dan akurat," katanya.
Sementara, Ketua TP PKK Jaksel, Essie Feransie Munjirin, menjelaskan, FIF Group sepakat memberikan biaya makanan gizi seimbang untuk anak atau balita underweight, gizi kurang dan stunting di wilayah Jaksel senilai Rp 98.448.000.
"Ketentuannya selama 14 hari untuk balita underweight, 28 hari untuk balita status gizi kurang dan 28 hari untuk balita dengan gizi stunting," ujarnya.
Ditambahkan Essie, untuk balita underweight, status gizi kurang dan gizi stunting, diberikan kepada balita dari lima kelurahan prioritas pencegahan stunting, yakni Kelurahan Cipete Utara, Kramat Pela, Bangka, Tegal Parang dan Srengseng Sawah. "Semoga kerjasama ini dapat terjalin dengan baik dan dapat berlanjut ke program lainnya," tandasnya.