Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, menggelar sosialisasi pelaksanaan kegiatan Posyandu di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, di Ruang gelatik Utama, Kantor Walikota Jakarta Selatan, Kamis (1/2). Dalam sosialisasi tersebut disampaikan mengenai penguatan dan penanggulangan stunting melalui posyandu, serta peran lintas sektor dan masyarakat.
Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakarta Selatan, Khabib Asyngari mengatakan, dalam mendukung pelayanan posyandu yang baik dan prima, kader posyandu harus memiliki 25 keterampilan dasar pada bidang kesehatan.
Adapun, keterampilan dasar tersebut tersebar diberbagai kelompok siklus hidup, yaitu ibu hamil menyusui, bayi balita, usia sekolah dan remaja, dan usia produktif dan lansia.
"Hal-hal yang perlu ditingkatkan adalah tingkat kecakapan kader secara lisan dan praktik sebagai penggerak, pencatat, dan penyuluh sederhana mengenai paket layanan di Posyandu sesuai siklus hidup, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, pelayanan kesehatan dan deteksi dini penyakit, serta penyuluhan kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Sudinkes Jaksel, Evelyn berharap kepada seluruh perwakilan kader posyandu yang hadir hari ini mampu mentransfer ilmu yang disampaikan mengenai 25 keterampilan yang wajib kader posyandu miliki.
Evelyn menegaskan, hal-hal terpenting seperti penggunaan alat kesehatan antropometri kit di posyandu harus dipahami, mengingat alat kesehatan tersebut sangat penting guna memantau balita terindikasi stunting di setiap wilayah.