Jakarta - Suku Dinas (Sudin) Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPUMKM) Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar Bazar Ramadhan yang diadakan di setiap kelurahan wilayah Jakarta Selatan. Kasudin PPUMKM Jakarta Selatan Dedy Dwi Widodo menuturkan, kegiatan tersebut disiapkan untuk memenuhi keinginan warga agar bisa berjualan dengan wadah yang disediakan oleh pemerintah.
"Ini upaya kami untuk terus mendukung dan menaikan perekonomian warga. Melihat dari tren saat ini ada peningkatan, makanya kita tambah hari dari waktu pelaksanaannya,” jelasnya. Dedy menuturkan, dalam pelaksanaannya, setiap kelurahan terlebih dahulu mengajukan permohonan untuk mengadakan bazar. Setelah itu, barulah pihaknya akan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan. “Ketika kelurahan mengajukan permohonan mau mengadakan bazaar, kita siapkan 15 tenda, 30 kursi dan 30 kursi. Untuk pedagang ya anggota Jakprenuer dan tidak boleh pedagang lain,” imbuhnya.
Dedy menambahkan, untuk barang yang dijajakan di antaranya fashion, kuliner, craft. Kegiatan tersebut juga disebutnya mengalami peningkatan dari segi antusias warga dan pelaku usaha. Berkaca pada tahun lalu, bazar digelar hanya dua kali per kecamatan. "Untuk omzetnya ada yang bagus dan ada juga yang enggak. Apalagi kan sekarang banyak pasar kaget juga, itu sih saingan kita,” tandasnya.
Diketahui, beberapa kelurahan telah menggelar bazar yang disokong oleh PPUMKM Jaksel. Salah satunya yakni Kelurahan Pondok Labu, mampu meraup untung sebanyak Rp 13 juta. Sementara, kegiatan serupa juga menarik untung sebanyak Rp 15 juta, ketika digelar di Gedung Sarana Square Tebet.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Ini upaya kami untuk terus mendukung dan menaikan perekonomian warga. Melihat dari tren saat ini ada peningkatan, makanya kita tambah hari dari waktu pelaksanaannya,” jelasnya. Dedy menuturkan, dalam pelaksanaannya, setiap kelurahan terlebih dahulu mengajukan permohonan untuk mengadakan bazar. Setelah itu, barulah pihaknya akan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan. “Ketika kelurahan mengajukan permohonan mau mengadakan bazaar, kita siapkan 15 tenda, 30 kursi dan 30 kursi. Untuk pedagang ya anggota Jakprenuer dan tidak boleh pedagang lain,” imbuhnya.
Dedy menambahkan, untuk barang yang dijajakan di antaranya fashion, kuliner, craft. Kegiatan tersebut juga disebutnya mengalami peningkatan dari segi antusias warga dan pelaku usaha. Berkaca pada tahun lalu, bazar digelar hanya dua kali per kecamatan. "Untuk omzetnya ada yang bagus dan ada juga yang enggak. Apalagi kan sekarang banyak pasar kaget juga, itu sih saingan kita,” tandasnya.
Diketahui, beberapa kelurahan telah menggelar bazar yang disokong oleh PPUMKM Jaksel. Salah satunya yakni Kelurahan Pondok Labu, mampu meraup untung sebanyak Rp 13 juta. Sementara, kegiatan serupa juga menarik untung sebanyak Rp 15 juta, ketika digelar di Gedung Sarana Square Tebet.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.