Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) memaparkan Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2022, dalam Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota 8 (Delapan) aksi Kovergensi Stunting Tahun 2022 DKI Jakarta yang berlangsung secara daring, di Ruang Rapat Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Senin (30/5). Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jakarta Selatan Sayid Ali mengatakan, dalam Aksi 1 : Analisa Situasi, total ada 10 kelurahan yang menjadi Lokus utama, yakni Kebon Baru, Karet Semanggi, Bangka, Pasar Minggu, Kramat Pela, Kebayoran Lama Selatan, Pondok Labu, Pengadegan, Lenteng Agung, dan Petukangan Utara.
”Sementara Aksi 2: Rencana Program/Kegiatan Intervensi Stunting, Kota Administrasi Jakarta Selatan melaksanakan Koordinasi, Pemantauan, dan Pengendalian dan evaluasi Penanggulangan Kemiskinan, dan melaksanakan Koordinasi, Pemantauan, dan Pengendalian dan Evaluasi Kota Sehat,” ujarnya. Untuk Aksi 3 : Rembuk Stunting, telah dilakukan Penandatanganan Komitmen Bersama Dalam Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting yang dilakukan oleh berbagai pihak pada 20 Mei 2021. “Untuk Aksi 4 : Penyusunan Peraturan Daerah Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah diterbitkan Sosialisasi Instruksi Walikota No. 41 Tahun 2021 tentang Intervensi Penurunan & Pencegahan Stunting Terintegrasi di Kota Administrasi Jakarta Selatan,” terangnya.
Sementara dalam Aksi 5 : Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, telah dilakukan sosialisasi Pembentukan Kelompok Peduli Gizi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan. Aksi 6 :Manajemen Data, juga telah dilakukan untuk memastikan ketersediaan data yang akurat dan mutakhir serta mudah diakses untuk pengelolaan program penurunan stunting. ”Aksi 7: Pengukuran dan Publikasi Stunting, Pengukuran dan validasi data Berat Badan, Tinggi badan balita serta survey faktor determinan penyebab stunting di seluruh Kelurahan Jakarta Selatan. Memberikan informasi hasil Surveilans gizi kepada pemangku jabatan di wilayah dan lintas sektor terkait gambaran masalah gizi dan penyebabnya untuk dijadikan sebagai pemgambilan kebijakan dan acuan perencanaan tahun berikutnya.
Terakhir Aksi 8: Review Kinerja, telah dilakukan oleh Pemerintah Kota terhadap kinerja pelaksanaan Program dan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting lintas sektor selama satu tahun terakhir,” ucapnya. Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Nasruddin Djoko mengatakan, melalui penilaian kinerja ini diharapkan semakin meningkatkan kualitas pelaksanaan konvergensi stunting. “Kegiatan penilaian ini akan berlangsung pada 30 dan 31 Mei 2022, dan semoga tim penilai dapat memberikan penilaian secara objektif kepada wilayah kota dan kabupaten,” tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
”Sementara Aksi 2: Rencana Program/Kegiatan Intervensi Stunting, Kota Administrasi Jakarta Selatan melaksanakan Koordinasi, Pemantauan, dan Pengendalian dan evaluasi Penanggulangan Kemiskinan, dan melaksanakan Koordinasi, Pemantauan, dan Pengendalian dan Evaluasi Kota Sehat,” ujarnya. Untuk Aksi 3 : Rembuk Stunting, telah dilakukan Penandatanganan Komitmen Bersama Dalam Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting yang dilakukan oleh berbagai pihak pada 20 Mei 2021. “Untuk Aksi 4 : Penyusunan Peraturan Daerah Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah diterbitkan Sosialisasi Instruksi Walikota No. 41 Tahun 2021 tentang Intervensi Penurunan & Pencegahan Stunting Terintegrasi di Kota Administrasi Jakarta Selatan,” terangnya.
Sementara dalam Aksi 5 : Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, telah dilakukan sosialisasi Pembentukan Kelompok Peduli Gizi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan. Aksi 6 :Manajemen Data, juga telah dilakukan untuk memastikan ketersediaan data yang akurat dan mutakhir serta mudah diakses untuk pengelolaan program penurunan stunting. ”Aksi 7: Pengukuran dan Publikasi Stunting, Pengukuran dan validasi data Berat Badan, Tinggi badan balita serta survey faktor determinan penyebab stunting di seluruh Kelurahan Jakarta Selatan. Memberikan informasi hasil Surveilans gizi kepada pemangku jabatan di wilayah dan lintas sektor terkait gambaran masalah gizi dan penyebabnya untuk dijadikan sebagai pemgambilan kebijakan dan acuan perencanaan tahun berikutnya.
Terakhir Aksi 8: Review Kinerja, telah dilakukan oleh Pemerintah Kota terhadap kinerja pelaksanaan Program dan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting lintas sektor selama satu tahun terakhir,” ucapnya. Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Nasruddin Djoko mengatakan, melalui penilaian kinerja ini diharapkan semakin meningkatkan kualitas pelaksanaan konvergensi stunting. “Kegiatan penilaian ini akan berlangsung pada 30 dan 31 Mei 2022, dan semoga tim penilai dapat memberikan penilaian secara objektif kepada wilayah kota dan kabupaten,” tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.