Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) melalui Suku Dinas Kesehatan menggelar Sosialisasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan secara luring dan daring. Kegiatan sosialisasi dibuka langsung oleh Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ali Murthadho.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti kurang lebih 550 peserta yang terdiri dari para kepala UKPD di lingkungan Kota Administrasi Jakarta Selatan, para camat, lurah, direktur RUSD, kepala puskesmas kecamatan dan kelurahan, ketua posyandu dan para kader TP PKK se-Jakarta Selatan.
Ali Murthadho mengatakan, polio ini termasuk penyakit menular yang dimasanya itu pernah ditakuti, karena kalau terinfeksi itu nyaris tanpa gejala dan tiba-tiba lumpuh.
“Untuk itu, kita semua harus bergerak bersama memutus bersama mata rantai penularan polio, jika di Jakarta belum ada, maka lebih baik kita berjaga-jaga, ini jauh lebih bagus,” tutur Ali Murthadho di Ruang Rapat Gelatik I Kantor Walikota Jakarta Selatan.
Ia pun berharap, semua UKPD dan para stakeholder terkait dapat mendukung kegiatan PIN Polio yang akan dilaksanakan pada Juli 2024 mendatang, dengan sasaran anak usia nol sampai dengan tujuh tahun tanpa melihat status imunisasi sebelumnya.
“Kemudian targetnya itu di setiap cakupan yaitu 95 persen, untuk pak camat dan pak lurah yang hadir online di sana, harus sudah mulai bersiap-siap ya, pastikan di sisir lagi balitanya, sampai benar-benar tercakup 100 persen balita di setiap kelurahan itu mendapat imunisasi,” katanya.
Sementara, PLH Kepala seksi P2P Sudinkes Jaksel, Dina Nurjanah mengatakan, kasus polio di Indonesia tidak ada lagi selama lebih dari 10 tahun terakhir, namun penyakit ini masih merupakan ancaman yang mungkin saja menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di kemudian hari, sehingga perlunya melaksanakan kembali imunisasi polio secara serentak.
Ia menuturkan, kegiatan imunisasi Polio merupakan amanah Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Secara nasional, lanjutnya, pelaksanaan imunisasi polio putaran pertama telah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia Bagian Timur seperti Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Barat. Untuk putaran kedua akan dilakukan di 27 provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi DKI Jakarta yang akan dilaksanakan secara serentak pada 23 Juli 2024.
“Pelaksanaan imunisasi polio di Jakarta akan dilakukan dua putaran, jadi putaran pertama pada 23 Juli 2024, dan putaran kedua dilakukan setelah kurang lebih satu minggu,” ucapnya.
Sebelum pelaksanaan putaran kedua, lanjut Dina, petugas akan melakukan sweeping untuk memastikan semua anak usia nol sampai tujuh tahun 11 bulan mendapatkan imunisasi polio.
“Vaksin polio yang digunakan yaitu Novel Oral Polio Vaccine Tipe 2 dengan jarak minimal antar dosis adalah dua minggu. Kepada yang bertugas diharapkan untuk memastikan pemberian imunisasi tercatat sesuai prosedur, agar interval pemberian tepat sehingga dapat mengoptimalkan pembentukan antibody,” katanya.
Untuk diketahui, narasumber yang dihadirkan dalam sosialisasi tersebut yaitu Ketua Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus Kementerian Kesehatan, Gertrudis Tandy.