Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) melalui Suku Badan (Suban) Kesatuan Bangsa dan Politik menggelar Dialog Interaktif Manajemen Konflik dan Penanganan Konflik Sosial di Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2024. Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Edi Sumantri, tersebut berlangsung di Ruang Dirgantara Kantor Walikota Jakarta Selatan, Kamis (18/7).
Edi Sumantri, mengatakan, dalam kehidupan bermasyarakat, konflik merupakan salah satu hal yang bisa terjadi kapan saja. Maka dari itu peran serta masyarakat dalam penyelesaian konflik sangat dibutuhkan, mulai dari konflik individu maupun konflik antar masyarakat.
"Kita harus ingat konflik tidak hanya berdampak kepada manusia untuk kegiatan ekonomi. Konflik juga dapat memiliki dampak jangka panjang dan menghancurkan pembangunan ekonomi dan sosial suatu negara," ujarnya.
Kondisi keamanan dan konflik sosial yang terkendali, lanjut Edi, merupakan salah satu variable dari indikator Jakarta sebagai Kota Global Kompetitif yaitu ruang yang nyaman untuk dihuni.
Ia mengimbau, untuk para peserta agar dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga kedepan mampu mengimplementasikannya di tengah- tengah masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan konflik sosial serta dapat lebih mewaspadai berbagai macam permasalahan di lingkungannya.
“Serta mampu menjalin komunikasi yang baik antar pihak, merangkul tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan selalu bersikap menjaga kerukunan," ucapnya.
Sementara, Kasuban Kesbangpol Jakarta Selatan, Dirhamul Nugraha, menuturkan, kegiatan ini dalam rangka memberikan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap dampak sosial konflik dimasyarakat dalam kehidupan berbangsa bernegara.
"Hari ini kita ajak 100 peserta yang terdiri forum Kesbangpol Jakarta Selatan dan pengurus lingkungan. Dengan harapan apa yang disampaikan narasumber hari ini dapat diteruskan dan diimplementasikan kepada keluarga dan lingkungannya," katanya.