Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), menggandeng Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Jakarta Selatan, guna bekerja sama untuk memulihkan roda perekonomian pasca COVID-19, khususnya sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Plt Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthadho menuturkan, kolaborasi sangat terbuka bagi Kadin Jakarta Selatan terkait UMKM. Saat ini pihaknya tengah menginventarisir isu UMKM.
"Kami juga berharap isu terkait UMKM dapat dijadikan forum besar. Untuk menunjang itu semua pastinya harus ada yang mendanai dan mengedukasi," jelasnya saat Rapat Koordinasi Pemkot Jaksel dengan Kadin Jakarta Selatan, di Ruang Serbaguna Kantor Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Kamis (17/3). Terkait pemasaran, Ali menyebutkan, bulan Maret adalah momen yang tepat untuk membantu para pelaku UMKM Jakarta selatan yang tergabung dalam Jakpreneur. Sementara terkait pendanaan ada Bank DKI, serta keterlibatan sejumlah universitas yang berkompeten di sejumlah bidang terkait edukasi.
"Karena Maret ini sedang berlangsung Jumat Beli Lokal (JBL) di wilayah Jakarta Selatan. Pada program itu dipasarkan produk kuliner, fashion dan kerajinan tangan," ungkapnya. Sementara Ketua KADIN Jakarta Selatan Affan Siregar mengaku, program JBL sangat bagus dalam kaitannya dengan UMKM. Event tersebut bisa disinergikan dengan program Kadin Jakarta Selatan, seperti pelatihan UMKM untuk eksport, pelatihan digital marketing dan digitalisasi. "Artinya kami terbuka jika dibutuhkan untuk pelatihan tadi. Pada Kadin kami ada program anggota tercatat UMKM, biayanya Rp 120 ribu per tahun. Biayanya terbilang kecil sekali," katanya.
Terakhir, untuk peluang ekspor pada produk UMKM, Kadin Jaksel bisa membantu agar lebih dikembangkan. Apalagi ada platform berbasis aplikasi yang sedang dibangun. "Berbagai kegiatan seperti pameran, festival, dan persiapan G20 juga merupakan rangkaian yang bisa mendongkrak pasar UMKM. Karena itu, nakanya kami perlu silaturahmi dengan jajaran Pemkot Jaksel terkait kesiapan yang diperlukan," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Kami juga berharap isu terkait UMKM dapat dijadikan forum besar. Untuk menunjang itu semua pastinya harus ada yang mendanai dan mengedukasi," jelasnya saat Rapat Koordinasi Pemkot Jaksel dengan Kadin Jakarta Selatan, di Ruang Serbaguna Kantor Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Kamis (17/3). Terkait pemasaran, Ali menyebutkan, bulan Maret adalah momen yang tepat untuk membantu para pelaku UMKM Jakarta selatan yang tergabung dalam Jakpreneur. Sementara terkait pendanaan ada Bank DKI, serta keterlibatan sejumlah universitas yang berkompeten di sejumlah bidang terkait edukasi.
"Karena Maret ini sedang berlangsung Jumat Beli Lokal (JBL) di wilayah Jakarta Selatan. Pada program itu dipasarkan produk kuliner, fashion dan kerajinan tangan," ungkapnya. Sementara Ketua KADIN Jakarta Selatan Affan Siregar mengaku, program JBL sangat bagus dalam kaitannya dengan UMKM. Event tersebut bisa disinergikan dengan program Kadin Jakarta Selatan, seperti pelatihan UMKM untuk eksport, pelatihan digital marketing dan digitalisasi. "Artinya kami terbuka jika dibutuhkan untuk pelatihan tadi. Pada Kadin kami ada program anggota tercatat UMKM, biayanya Rp 120 ribu per tahun. Biayanya terbilang kecil sekali," katanya.
Terakhir, untuk peluang ekspor pada produk UMKM, Kadin Jaksel bisa membantu agar lebih dikembangkan. Apalagi ada platform berbasis aplikasi yang sedang dibangun. "Berbagai kegiatan seperti pameran, festival, dan persiapan G20 juga merupakan rangkaian yang bisa mendongkrak pasar UMKM. Karena itu, nakanya kami perlu silaturahmi dengan jajaran Pemkot Jaksel terkait kesiapan yang diperlukan," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.