Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) menutup perolehan bulan Dana PMI di angka Rp 9,6 miliar. Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthadho, sekaligus Ketua Bulan Dana PMI Jakarta Selatan menuturkan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu. Ali mengatakan, pengumpulan dana telah digelar sejak 1 Juli hingga 30 September 2022 lalu. Dirinya mengevaluasi sejumlah kiat guna mengoptimalkan teknis pengumpulan dana. Salah satunya adalah menumbuhkan kepercayaan publik terhadap PMI untuk berbagi atas nama kemanusiaan.
“Bulan dana PMI harus linier dengan pelayanan PMI kepada masyarakat, sehingga akan menimbulkan kepercayaan publik kepada PMI. Agar masyarakat tidak sungkan menyebar kebaikan melalui PMI, harus ada komitmen yang kuat antara PMI dan pemerintah kota terhadap masyarakat,” ujar Ali, Senin (10/10). Ali menambahkan, Jakarta Selatan menduduki peringkat ke-2 pada Bulan Dana PMI tahun 2022. “Urutannya kita di DKI Jakarta ke-2 dengan jumlah dana Rp 9,6 miliar lebih atau 107,25 persen, sekaligus capai target dan melebihi. Kenaikannya dulu di Rp 8 miliar sekarang Rp 9 miliar,” jelasnya.
Pengumpulan dana PMI terbesar di tingkat Kecamatan pada tahun ini dilakukan oleh Kecamatan Kebayoran Baru. Tomy Fudihartono selaku Camat Kebayoran Baru mengatakan, pihaknya meraih hasil tertinggi penerimaan Bulan Dana PMI Tahun 2022 di tingkat Kota maupun Provinsi DKI Jakarta. “Pada tahun 2019 kami mengumpulkan Rp 585 juta, untuk tahun 2021 Rp 455 juta dan tahun 2020 diangka Rp 357 juta,” ungkapnya. Tomy menambahkan, meski di tengah pandemi tapi tingkat kepedulian masyarakat masih tinggi. Terlihat dari sumbangan donatur, tokoh masyarakat maupun beberapa perusahaan. “Kami selalu menyampaikan informasi penerima secara transparan dan terbuka, sehingga masyarakat percaya apa yang kami kerjaan melalui bulan dana PMI ini kami informasikan kembali ke masyarakat,” sambungnya.
Sementara, Ketua PMI Jakarta Selatan Abdul Haris menjelaskan, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jakarta Selatan turut terlibat dalam penggalangan dana tersebut. Haris juga mengapresiasi seluruh pihak yang ikut andil dalam menyisihkan rejekinya. Sejumlah capaian terbesar mulai dari tingkat RW hingga Kecamatan. "Untuk tingkat Rukun Warga peringkat pertama diraih oleh, RW 03 Kelurahan Pulo, disusul RW 02 Kelurahan Tanjung Barat, dan RW 15 Kelurahan Pondok Pinang. Di tingkat Rukun Tetangga, peringkat pertama adalah RT 9/3 Kelurahan Selong, disusul RT 6/2 Kelurahan Pulo, dan RT 2/2 Kelurahan Lebak Bulus," ucapnya.
Pada tingkat kelurahan, Haris mengatakan Kelurahan Srengseng Sawah menjadi yang terbesar dalam penyumbang dana disusul Kelurahan Pulo dan Cilandak Barat. Selain itu, Haris menuturkan, implementasi dari dana yang dikumpulkan digunakan untuk kegiatan sosial dan bantuan kepada pihak yang tertimpa bencana. Salah satunya pengiriman 300 nasi bungkus kepada warga di Kelurahan Pejaten Timur dan Rawajati yang terdampak banjir. “Urusan bencana, contoh kemarin MTS 19 yang menimpa tiga orang siswa sampai meninggal. Kami berikan santunan ke mereka. Beberapa hari lalu juga kita salurkan paket sembako kepada korban banjir, di beberapa titik, seperti di Pejaten barat dan Cipulir,” tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
“Bulan dana PMI harus linier dengan pelayanan PMI kepada masyarakat, sehingga akan menimbulkan kepercayaan publik kepada PMI. Agar masyarakat tidak sungkan menyebar kebaikan melalui PMI, harus ada komitmen yang kuat antara PMI dan pemerintah kota terhadap masyarakat,” ujar Ali, Senin (10/10). Ali menambahkan, Jakarta Selatan menduduki peringkat ke-2 pada Bulan Dana PMI tahun 2022. “Urutannya kita di DKI Jakarta ke-2 dengan jumlah dana Rp 9,6 miliar lebih atau 107,25 persen, sekaligus capai target dan melebihi. Kenaikannya dulu di Rp 8 miliar sekarang Rp 9 miliar,” jelasnya.
Pengumpulan dana PMI terbesar di tingkat Kecamatan pada tahun ini dilakukan oleh Kecamatan Kebayoran Baru. Tomy Fudihartono selaku Camat Kebayoran Baru mengatakan, pihaknya meraih hasil tertinggi penerimaan Bulan Dana PMI Tahun 2022 di tingkat Kota maupun Provinsi DKI Jakarta. “Pada tahun 2019 kami mengumpulkan Rp 585 juta, untuk tahun 2021 Rp 455 juta dan tahun 2020 diangka Rp 357 juta,” ungkapnya. Tomy menambahkan, meski di tengah pandemi tapi tingkat kepedulian masyarakat masih tinggi. Terlihat dari sumbangan donatur, tokoh masyarakat maupun beberapa perusahaan. “Kami selalu menyampaikan informasi penerima secara transparan dan terbuka, sehingga masyarakat percaya apa yang kami kerjaan melalui bulan dana PMI ini kami informasikan kembali ke masyarakat,” sambungnya.
Sementara, Ketua PMI Jakarta Selatan Abdul Haris menjelaskan, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jakarta Selatan turut terlibat dalam penggalangan dana tersebut. Haris juga mengapresiasi seluruh pihak yang ikut andil dalam menyisihkan rejekinya. Sejumlah capaian terbesar mulai dari tingkat RW hingga Kecamatan. "Untuk tingkat Rukun Warga peringkat pertama diraih oleh, RW 03 Kelurahan Pulo, disusul RW 02 Kelurahan Tanjung Barat, dan RW 15 Kelurahan Pondok Pinang. Di tingkat Rukun Tetangga, peringkat pertama adalah RT 9/3 Kelurahan Selong, disusul RT 6/2 Kelurahan Pulo, dan RT 2/2 Kelurahan Lebak Bulus," ucapnya.
Pada tingkat kelurahan, Haris mengatakan Kelurahan Srengseng Sawah menjadi yang terbesar dalam penyumbang dana disusul Kelurahan Pulo dan Cilandak Barat. Selain itu, Haris menuturkan, implementasi dari dana yang dikumpulkan digunakan untuk kegiatan sosial dan bantuan kepada pihak yang tertimpa bencana. Salah satunya pengiriman 300 nasi bungkus kepada warga di Kelurahan Pejaten Timur dan Rawajati yang terdampak banjir. “Urusan bencana, contoh kemarin MTS 19 yang menimpa tiga orang siswa sampai meninggal. Kami berikan santunan ke mereka. Beberapa hari lalu juga kita salurkan paket sembako kepada korban banjir, di beberapa titik, seperti di Pejaten barat dan Cipulir,” tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.