Jakarta - Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) Essie Feransie Munjirin, monitoring kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Selasa (3/8). Essie menuturkan, untuk mensukseskan program tersebut kolaborasi semua pihak sangat diperlukan. BIAN yang sudah menginjak tahap dua ini harus dimanfaatkan betul oleh warga Jakarta Selatan, khususnya di Jagakarsa.
"BIAN kali ini tahap kedua, dulu dilakukan bulan Mei sekarang Agustus. Untuk itu, seluruh warga Jagakarsa dan bahkan semua pihak agar mencari anak yang belum di imunisasi," katanya. Upaya tadi sambung Essie, merupakan langkah tepat agar kejadian luar biasa atau KLB tidak ada lagi di wilayah Jakarta Selatan. "Kami juga berharap dengan diikutinya BIAN oleh para balita bisa memangkas angka KLB," ucapnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Pratama Dewi menjelaskan, target balita yang diimunisasi mencapai ratusan di wilayah Kelurahan Jagakarsa.
"Data yang tercatat di kami sebanyak 487 balita di RW 03 dari 6 posyandu di Kelurahan Jagakarsa. Untuk sasaran dari Kementerian Kesehatan sebanyak 24.251 balita per kecamatan Jagakarsa yang sudah di imunisasi," ujarnya. Untuk mengejar angka tadi, pihaknya telah menggelar kegiatan serupa di 197 posyandu di Jagakarsa. Seluruh stakeholder digerakan untuk mensukseskan program yang bermanfaat bagi tumbuh kembang si kecil.
"Total Sasaran BIAN untuk wilayah Jakarta Selatan adalah sebesar 148,961 anak usia 9 bulan – 59 bulan. Dengan target cakupan sebesar 95% atau sebesar 141,512 anak. Pelaksanaan BIAN yang akan dimulai di bulan Agustus 2022 ini, perlu dukungan semua pihak untuk bisa sukses berjalan lancar dan sesuai target," tandasnya. Diketahui tujuan dari kegiatan BIAN, yaitu menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023. Kemudian mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"BIAN kali ini tahap kedua, dulu dilakukan bulan Mei sekarang Agustus. Untuk itu, seluruh warga Jagakarsa dan bahkan semua pihak agar mencari anak yang belum di imunisasi," katanya. Upaya tadi sambung Essie, merupakan langkah tepat agar kejadian luar biasa atau KLB tidak ada lagi di wilayah Jakarta Selatan. "Kami juga berharap dengan diikutinya BIAN oleh para balita bisa memangkas angka KLB," ucapnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Pratama Dewi menjelaskan, target balita yang diimunisasi mencapai ratusan di wilayah Kelurahan Jagakarsa.
"Data yang tercatat di kami sebanyak 487 balita di RW 03 dari 6 posyandu di Kelurahan Jagakarsa. Untuk sasaran dari Kementerian Kesehatan sebanyak 24.251 balita per kecamatan Jagakarsa yang sudah di imunisasi," ujarnya. Untuk mengejar angka tadi, pihaknya telah menggelar kegiatan serupa di 197 posyandu di Jagakarsa. Seluruh stakeholder digerakan untuk mensukseskan program yang bermanfaat bagi tumbuh kembang si kecil.
"Total Sasaran BIAN untuk wilayah Jakarta Selatan adalah sebesar 148,961 anak usia 9 bulan – 59 bulan. Dengan target cakupan sebesar 95% atau sebesar 141,512 anak. Pelaksanaan BIAN yang akan dimulai di bulan Agustus 2022 ini, perlu dukungan semua pihak untuk bisa sukses berjalan lancar dan sesuai target," tandasnya. Diketahui tujuan dari kegiatan BIAN, yaitu menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023. Kemudian mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.