Jakarta - Kelompok Peduli gizi (KPG) Usaha Bersama Masyarakat Berikan Makanan Bergizi (Ummat Berakzi) resmi diluncurkan di Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kota Administrasi Jakarta Selatan Peluncuran berlangsung di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pinang Pola, Jumat (30/9). Camat Cilandak Djaharuddin, yang turut hadir dalam acara launching mengatakan, penyebab masalah gizi di wilayah Cilandak adalah kurang aktifnya menimbang, sehingga pertumbuhan balita tidak terpantau.
Selain itu ada pula asupan sumber protein yang kurang, status sosial ekonomi rendah, praktik pemberian makan yang kurang tepat, keluarga merokok di dalam rumah, masalah sanitasi dan kualitas air. "Kegiatan ini merupakan salah satu upaya perbaikan gizi melalui pemberdayaan masyarakat. Semua sektoral terlibat secara aktif dalam konvergensi stunting. Untuk kegiatan Umma Berakzi ini sendiri pihak kelurahan dan kader KPG mencari CSR wilayah, menggerakkan warga," ujarnya.
Djaharuddin menuturkan, dalam kegiatan ini, PPAPP membentuk kader Dashat yang juga berperan dalam penyediaan dan penyuluhan makanan pada keluarga balita, dan kesehatan. Sementara, kader wilayah dan PKK berperan sebagai pendamping sekaligus penggerak. Lalu Tim Kesehatan bertugas mendata hingga merujuk balita beresiko stunting agar mendapatkan penanganan lebih optimal. "Dalam kegiatan juga ada bantuan dari Baznas dan CSR lainnya. Saya harap, dukungan serta koordinasi pelaksanaan secara aktif, kegiatan percepatan penurunan stunting wilayah cilandak dapat berjalan optimal, konvergen dan tujuan tercapai," ucapnya.
Sementara itu, Lurah Pondok Labu Nachnoer Vernier Atom menyampaikan, bentuk kegiatan di dalam KPG Umma Berakzi ini dilakukan setelah berbagai kegiatan konvergensi stunting yang dilakukan secara masif di wilayah, dari mulai pendataan balita, pengecekan kesehatan hingga pendampingan. Dengan tujuan akhir adanya perubahan pengetahuan dan perilaku perilaku yang berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan dan status gizi balita.
"Kegiatan KPG Umma Berakzi hari ini mengusung konsep bermain bersama sambil stimulasi, dan meningkatan pengetahuan ibu balita sehingga tidak membosankan, dapat dilakukan di rumah, dan mudah dimengerti . Selain itu, makanan yang diberikan dapat menjadi contoh menu sehari-hari anak di rumah," imbuhnya. Harapan dari kegiatan ini, lanjut Vernier, adalah semua balita yang bermasalah gizi di Pondok Labu menjadi status gizi baik. "Dan kolaborasi lintas sektor dengan peran serta masyarakat di Pondok Labu dapat bisa berjalan dengan baik juga," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Selain itu ada pula asupan sumber protein yang kurang, status sosial ekonomi rendah, praktik pemberian makan yang kurang tepat, keluarga merokok di dalam rumah, masalah sanitasi dan kualitas air. "Kegiatan ini merupakan salah satu upaya perbaikan gizi melalui pemberdayaan masyarakat. Semua sektoral terlibat secara aktif dalam konvergensi stunting. Untuk kegiatan Umma Berakzi ini sendiri pihak kelurahan dan kader KPG mencari CSR wilayah, menggerakkan warga," ujarnya.
Djaharuddin menuturkan, dalam kegiatan ini, PPAPP membentuk kader Dashat yang juga berperan dalam penyediaan dan penyuluhan makanan pada keluarga balita, dan kesehatan. Sementara, kader wilayah dan PKK berperan sebagai pendamping sekaligus penggerak. Lalu Tim Kesehatan bertugas mendata hingga merujuk balita beresiko stunting agar mendapatkan penanganan lebih optimal. "Dalam kegiatan juga ada bantuan dari Baznas dan CSR lainnya. Saya harap, dukungan serta koordinasi pelaksanaan secara aktif, kegiatan percepatan penurunan stunting wilayah cilandak dapat berjalan optimal, konvergen dan tujuan tercapai," ucapnya.
Sementara itu, Lurah Pondok Labu Nachnoer Vernier Atom menyampaikan, bentuk kegiatan di dalam KPG Umma Berakzi ini dilakukan setelah berbagai kegiatan konvergensi stunting yang dilakukan secara masif di wilayah, dari mulai pendataan balita, pengecekan kesehatan hingga pendampingan. Dengan tujuan akhir adanya perubahan pengetahuan dan perilaku perilaku yang berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan dan status gizi balita.
"Kegiatan KPG Umma Berakzi hari ini mengusung konsep bermain bersama sambil stimulasi, dan meningkatan pengetahuan ibu balita sehingga tidak membosankan, dapat dilakukan di rumah, dan mudah dimengerti . Selain itu, makanan yang diberikan dapat menjadi contoh menu sehari-hari anak di rumah," imbuhnya. Harapan dari kegiatan ini, lanjut Vernier, adalah semua balita yang bermasalah gizi di Pondok Labu menjadi status gizi baik. "Dan kolaborasi lintas sektor dengan peran serta masyarakat di Pondok Labu dapat bisa berjalan dengan baik juga," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.