Jakarta - Sebanyak 370 peserta mengikuti Pelatihan Petugas Registrasi Sosial Ekonomi 2022 (Regsosek) yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), di Hotel Kristal, Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Selasa (27/9). Plt Wakil Walikota Jakarta Selatan Ali Murthadho menuturkan, 370 orang yang dilatih selama dua hari pada 27-28 September, merupakan perwakilan dari Kecamatan Jagakarsa. Peserta didominasi oleh para kader Dasawisma yang sudah biasa terjun ke masyarakat untuk melakukan aktivitas sosial.
“Pastikan bahwa hati-hati dengan data. Bapak ibu kan sudah bisa memetakan wilayahnya. Makanya salah satu ilmu nantinya adalah komunikasi. Perhatikan pembukaannya atau prolog ketika bertemu responden. Jangan sampai nanti karena saking akrabnya kalau orang gak terima dia akan mau. Tentunya kedepankan, senyum, sapa, salam ,santun dan ramah dalam setiap tugasnya,” ujarnya. Nantinya para peserta akan bertugas mendata masyarakat dengan berbagi indikator yang telah dipelajari sebelumnya. Pendataan tersebut menggunakan gawai untuk memudahkan penginputan data.
“Satu hal yang pasti, kita harus pastikan orang yang ditanya tepat. Bapak ibu kalau salah, bahaya karena ini tugas negara. Teknologi kalau salah pencet bisa fatal, makanya hati-hati. Lakukan dengan sabar, saya yakin bapak dan ibu punya bahasa yang santun,” ucap Ali mengingatkan. Sementara Kepala Badan Pusat Statistik Jakarta Selatan Munawaroh, menyampaikan bahwa pendataan awal tersebut merupakan kegiatan superprioritas.
Melalui pendataan awal nantinya akan dihasilkan basis data seluruh penduduk, profil, kondisi sosial ekonomi dan kesejahteraan. "Kepada para peserta pelatihan, kedepankan karakter kompetisi yang baik, berkarakter moral, jujur rendah hati, ulet, tangguh tidak mudah menyerah," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
“Pastikan bahwa hati-hati dengan data. Bapak ibu kan sudah bisa memetakan wilayahnya. Makanya salah satu ilmu nantinya adalah komunikasi. Perhatikan pembukaannya atau prolog ketika bertemu responden. Jangan sampai nanti karena saking akrabnya kalau orang gak terima dia akan mau. Tentunya kedepankan, senyum, sapa, salam ,santun dan ramah dalam setiap tugasnya,” ujarnya. Nantinya para peserta akan bertugas mendata masyarakat dengan berbagi indikator yang telah dipelajari sebelumnya. Pendataan tersebut menggunakan gawai untuk memudahkan penginputan data.
“Satu hal yang pasti, kita harus pastikan orang yang ditanya tepat. Bapak ibu kalau salah, bahaya karena ini tugas negara. Teknologi kalau salah pencet bisa fatal, makanya hati-hati. Lakukan dengan sabar, saya yakin bapak dan ibu punya bahasa yang santun,” ucap Ali mengingatkan. Sementara Kepala Badan Pusat Statistik Jakarta Selatan Munawaroh, menyampaikan bahwa pendataan awal tersebut merupakan kegiatan superprioritas.
Melalui pendataan awal nantinya akan dihasilkan basis data seluruh penduduk, profil, kondisi sosial ekonomi dan kesejahteraan. "Kepada para peserta pelatihan, kedepankan karakter kompetisi yang baik, berkarakter moral, jujur rendah hati, ulet, tangguh tidak mudah menyerah," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.