Sebanyak 27 sanggar seni pukul betawi se-Provinsi DKI Jakarta, meriahkan perhelatan Festival Tanjung Barat ke IV di Lapangan Sepak Bola Sukatani, Jalan Nangka RT 005/ RW 05, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Minggu (27/10). Hadir pada kesempatan tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Selatan Mukhlisin, yang memberikan apresiasinya kepada panitia dan seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Festival Tanjung Barat tersebut.
"Semoga hadirnya festival ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menampilkan kreativitas, dan sebagai ajang silaturahmi antar sanggar untuk melestarikan seni kebudayaan betawi," ujar Mukhlisin. Sementara Ketua Panitia Festival Tanjung Barat Tahun 2019 Dedi Haryadi mengungkapkan, pada Festival Tanjung Barat yang ke 4 tahun 2019 ini, rangkaian acara diisi oleh jalan sehat anti narkoba, pawai budaya, dialog budaya, atraksi golok dari pesilat betawi, bazar dan hiburan.
"Tahun ini kita mengusung tema The Golok of Betawi, yang ditujukkan sebagai kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya betawi yakni golok dan seni pukul atau silat. Pada kegiatan ini, sanggar yang hadir juga kami berikan edukasi melalui talk show bersama Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, menyoal eksistensi seni pukul Betawi yang dapat dikembangkan hingga kancah internasional," paparnya.
Selain itu, salah satu anggota Sanggar Beksis Sejagat Bumi, Jamhair mengungkapkan, kegiatan tahunan yang diselenggarakan sebagai bentuk pelestarian budaya Betawi ini harus terus didukung dengan sepenuh hati. "Kalau bukan orang Betawi yang melestarikan ya siapa lagi. Semoga kita yang masih pada sanggup menjaga budaya sendiri tidak pernah pamrih dan lelah untuk mengenalkan kepada para generasi penerus, anak dan cucu nanti," tandasnya.
"Semoga hadirnya festival ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menampilkan kreativitas, dan sebagai ajang silaturahmi antar sanggar untuk melestarikan seni kebudayaan betawi," ujar Mukhlisin. Sementara Ketua Panitia Festival Tanjung Barat Tahun 2019 Dedi Haryadi mengungkapkan, pada Festival Tanjung Barat yang ke 4 tahun 2019 ini, rangkaian acara diisi oleh jalan sehat anti narkoba, pawai budaya, dialog budaya, atraksi golok dari pesilat betawi, bazar dan hiburan.
"Tahun ini kita mengusung tema The Golok of Betawi, yang ditujukkan sebagai kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya betawi yakni golok dan seni pukul atau silat. Pada kegiatan ini, sanggar yang hadir juga kami berikan edukasi melalui talk show bersama Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, menyoal eksistensi seni pukul Betawi yang dapat dikembangkan hingga kancah internasional," paparnya.
Selain itu, salah satu anggota Sanggar Beksis Sejagat Bumi, Jamhair mengungkapkan, kegiatan tahunan yang diselenggarakan sebagai bentuk pelestarian budaya Betawi ini harus terus didukung dengan sepenuh hati. "Kalau bukan orang Betawi yang melestarikan ya siapa lagi. Semoga kita yang masih pada sanggup menjaga budaya sendiri tidak pernah pamrih dan lelah untuk mengenalkan kepada para generasi penerus, anak dan cucu nanti," tandasnya.