Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, menjadi icon destinasi budaya wisata di DKI Jakarta dan khususnya di Jakarta Selatan. Nilai-nilai kearifan budaya Betawi sebagai warisan asli kota Jakarta, harus selalu dijaga oleh seluruh stakeholder.
Hal ini dikatakan oleh Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor didampingi i Ketua Pengurus PBB Abdul Syukur dan para tokoh Betawi saat peringatan ulang tahun Perkampungan Budaya Betawi (PBB) ke-14, Selasa (20/1).
Syamsuddin Noor mengatakan telah mencanangkan bahwa Jakarta Selatan adalah Pusat Budaya Betawi. Hal ini merupakan ungkapan kebanggaan dengan keberadaan PBB Setu Babakan. ""Pusat budaya Betawi hanya ada di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Diusia ke 14, usia menginjak dewasa ini telah mengembangkan sayapnya lembaga pengelola bekerja sama dengan berbagai pergguruan tinggi, hal ini suatu yang tepat dan terencana untuk pengembangan Perkampungan Budaya Betawi. Kami yakin dengan potensi alam yang ada, SDM yang ada upaya kita akan berhasil,”ujarnya.
Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni mengatakan, kebudayaan Betawi sebagai pondasi budaya di Jakarta mesti diketahui serta dipelajari warga ibu kota sejak dini. Dengan begitu diharapkan muncul animo anak-anak untuk ikut melestarikannya.
Saat ini ada pengembangan budaya lokal. Harusnya dibuat wajib kunjung ke PBB Setu Babakan bagi pelajar agar mereka bisa paham budaya Betawi,"" ujarnya.
Sylviana mengharapkan seluruh elemen ikut berpartisipasi dalam usaha membawa PBB Setu Babakan menuju warisan budaya Indonesia. Salah satu yang harus dibenahi adalah akses menuju lokasi wisata tersebut.
Selain itu, kata Sylviana, pengelola PBB Setu Babakan berserta lurah dan camat setempat agar lebih berkreasi untuk menghidupkan lingkungan,”tegasnya.