Jakarta - Sebanyak 10 sekolah di Kota Administrasi Jakarta Selatan, menggelar vaksinasi bagi siswa sekolah dasar (SD), Selasa (14/12). Salah satu sekolah tersebut yakni SDN Kebayoran Lama Utara 03, yang dimonitoring langsung oleh Walikota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin. Munjirin menjelaskan, selain SDN Kebayoran Lama Utara 03, sekolah yang dipilih sebagai tempat vaksinasi di antaranya SDN Ulujami 01, SDN Cilandak Barat 04, SDN Jagakarsa 06, SDN Kramat Pela 01, SDN Pela Mampang 07, SDN Kalibata 11, SDN Kebagusan 01, SDN Tebet Timur 01, dan SDN Menteng Atas 02.
"Masing-masing SD ditargetkan 50 siswa, tapi di sini (SDN Kebayoran Lama Utara 03) ditargetkan 100 anak dan digelar serentak di 10 kecamatan. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac," jelas Munjirin di lokasi. Setelah meninjau beberapa tahapan vaksinasi, Munjirin juga memberikan imbauan agar para siswa didampingi orang tua saat proses screening. Karena siswa usia 6-11 berbeda dengan orang dewasa. "Anak kecil pas di screening dia lupa abis melakukan apa saja. Apalah habis sakit apa atau tidak, bahkan tidak bisa menggambarkan semestinya," ungkapnya.
Hal tersebut berimbas pada hasil screening yang membuat petugas kebingungan. Pendampingan orang tua juga disebut nya sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. "Screening harus didampingi oleh para orang tua. Karena mereka yang tau perkembangan anaknya dan pengalaman selanjutnya," katanya. Munjirin juga mengajak pihak lainnya untuk menyukseskan acara tersebut. Terlebih sebanyak 242 ribu siswa yang berusia 6-11 kini menunggu giliran vaksin.
"Yang jelas data tersebut diperoleh dari Sudin Dukcapil, dan mengambil alih penanganan medis dari Sudin Kesehatan, kita libatkan secara serius kasudin pendidikan serta kepala sekolah," terangnya. Salah satu peserta vaksin Yasmin Sabrina FPS, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan vaksinasi. Meski takut bocah yang duduk di bangku kelas 4 itu tetap mengikuti acara hingga usai. "Sebelumnya emang sudah dijadwalkan vaksinasi. Tapi seru banyak temen-temen juga yang disuntik jadi gak begitu takut," singkat Yasmin.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Masing-masing SD ditargetkan 50 siswa, tapi di sini (SDN Kebayoran Lama Utara 03) ditargetkan 100 anak dan digelar serentak di 10 kecamatan. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac," jelas Munjirin di lokasi. Setelah meninjau beberapa tahapan vaksinasi, Munjirin juga memberikan imbauan agar para siswa didampingi orang tua saat proses screening. Karena siswa usia 6-11 berbeda dengan orang dewasa. "Anak kecil pas di screening dia lupa abis melakukan apa saja. Apalah habis sakit apa atau tidak, bahkan tidak bisa menggambarkan semestinya," ungkapnya.
Hal tersebut berimbas pada hasil screening yang membuat petugas kebingungan. Pendampingan orang tua juga disebut nya sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. "Screening harus didampingi oleh para orang tua. Karena mereka yang tau perkembangan anaknya dan pengalaman selanjutnya," katanya. Munjirin juga mengajak pihak lainnya untuk menyukseskan acara tersebut. Terlebih sebanyak 242 ribu siswa yang berusia 6-11 kini menunggu giliran vaksin.
"Yang jelas data tersebut diperoleh dari Sudin Dukcapil, dan mengambil alih penanganan medis dari Sudin Kesehatan, kita libatkan secara serius kasudin pendidikan serta kepala sekolah," terangnya. Salah satu peserta vaksin Yasmin Sabrina FPS, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan vaksinasi. Meski takut bocah yang duduk di bangku kelas 4 itu tetap mengikuti acara hingga usai. "Sebelumnya emang sudah dijadwalkan vaksinasi. Tapi seru banyak temen-temen juga yang disuntik jadi gak begitu takut," singkat Yasmin.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.