Profil Kelurahan

Kota Administrasi Jakarta Selatan
Foto & Peta Lokasi
Sejarah
Geografi
Demografi
Potensi Wilayah
Prestasi Kerja
Inovasi

Foto & Peta Lokasi

Sejarah

Srengseng Sawah nama kawasan yang merupakan suatu kelurahan di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang hingga 1930-an menjadi bagian dari wilayah Distrik (Kawedanan) Kebayoran. Mengenai asal usul nama Srengseng Sawah dijelaskan oleh Zaenuddin HM, dalam bukunya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe”. Asal usul nama Srengseng Sawah didasarkan pada sejarahnya, bahwa semula nama itu disebut Srengseng saja, tanpa kata Sawah di belakangnya. Sebab, dahulu orang-orang Belanda VOC menyebutnya Sringsing, tanpa kata sawah. Dalam catatan College van Heemraden (lembaga yang mengatur wilayah Ommelanden, yakni wilayah sekitar di luar benteng kota Batavia) tahun 1720, daerah Seringsing ini disebut-sebut sebagai lokasi empat buah penggilingan tebu—untuk memproduksi gula—milik Cornelis ChasteleinNamun, juga disebutkan bahwa pada 1674 kawasan Srengseng Sawah tercatat sebagai milik Karim, anak seorang bekas kapten Jawa, bernama Citragladak. Kemudian, jatuh ke tangan Cornelis Chalestein, tuan tanah kaya raya yang antara lain memiliki tanah partikelir Depok.

Kata Srengseng (dari bahasa Sundasarèngsèng) sendiri diambil dari nama pohon pandan berdaun lebar dan pinggirnya berduri Pandanus caricosus Ramph, yang termasuk spisies dari Pandaneseae yang daunnya bisa dianyam dijadikan tikar atau topi kasar. Seiring berkembangnya Pemerintahan dan populasi penduduk Wilayah Kelurahan Srengseng Sawah, Ada rencana dari dinas terkait untuk membagi dua Kelurahan Srengseng Sawah ini. Yaitu Kelurahan Perkampungan budaya Betawi dan Kelurahan Srengseng Sawah. Namun hingga saat ini pembagian kelurahan Srengseng Sawah itu sendiri mendapat hambatan karena dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 2004 tentang Perluasan Wilayah, sebuah kelurahan baru harus mempunyai jumlah penduduk minimal 30 ribu jiwa. Sementara itu, jumlah warga di Pekampungan Budaya Betawi hanya berjumlah 9.900 jiwa. Aturan jumlah penduduk ini bisa diabaikan jika ada keinginan masyarakat untuk membentuk kelurahan baru.

Geografi

Secara umum, keadaan topografi di Kelurahan Srengseng Sawah datar bergelombang. Lereng berkisar antara 0-8% dengan ketinggian lebih dari 25 – 50 mdpl dan suhunya 280C. Wilayah Kelurahan Srengseng Sawah termasuk dalam DAS sanggrahan berada pada tepian sungai Ciliwung. Jenis tanah asosiasi latosol merah, latosol coklat kemerahan, dan laterit air tanah, dengan bahan induk volkan intermedier. Tanah latosol tidak memperlihatkan pembentukan tanah yang baru dan tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

Demografi

Konten

Potensi Wilayah

Prestasi Kerja

No Keterangan Tahun
1 Predikat Nilai tertinggi Lomba Kadarkum Tahun 2019 2019
2 Juara 1 Lomba Mural se-Jakarta Selatan 2021
3 Capaian Vaksinasi Covid-19 tertinggi Tk. Kota/Kabupaten se-DKI Jakarta 2021
4 Perkampungan Budaya Betawi meraih Juara 1 Kategori CHSE dalam Anugrah Desa Wisata 2021
5 Salah satu Penerima Penghargaan Kampung Proklim RW 09 2022
6 Peringkat 3 Penghargaan Kampung Kerukunan RW 019 2022
7 Peringkat Pertama penghimpunan Bulan Dana PMI Kota Jakarta Selatan 2022
8 Penataan Kawasan 3 Kelurahan Terbaik Tingkat Kota Jakarta Selatan Tahun 2023 bersama 16 Kelurahan lain se-DKI Jakarta 2023

Inovasi