Profil Kecamatan

Kota Administrasi Jakarta Selatan
Foto & Peta Lokasi
Sejarah
Geografi
Demografi
Potensi Wilayah
Prestasi Kerja
Inovasi
Statistik Jakarta Selatan

Foto & Peta Lokasi



Sejarah

Rumah pasca perang yang berada di Kebayoran Baru, dibangun untuk karyawan Bataafsche Petroleum Maatschappii. Bentuk asli dari rumah ini masih dapat dilihat hingga saat ini di Jalan Martimbang, Jalan Pakubuwono VI dan Jalan Wijaya.

Kebayoran Baru merupakan wilayah pemukiman baru yang dirancang setelah kemerdekaan Indonesia, seperti juga daerah Pejompongan. Kebutuhan pemukiman cukup mendesak karena Jakarta memerlukan banyak fasilitas publik sebagai pusat pemerintahan Indonesia.

Wilayah ini dirancang oleh H. Moh. Soesilo pada tahun 1948. Soesilo adalah murid Thomas Karsten, arsitek Hindia Belanda yang ikut merancang kota Bandung, Malang, dan Bogor pada masa penjajahan. Konsep yang digunakan adalah "kota taman", konsep yang banyak dipakai oleh para pengembangan properti modern. Dalam konsep ini, ruang terbuka hijau sebagai ruang milik publik mendapat perhatian khusus. Lokasi yang dipilih adalah daerah dekat Stasiun Kebayoran di sisi timur Kali Grogol.

Peletakan batu pertama dilakukan pada 8 Maret 1949, dan selesai pada tahun 1955. Pembangunan Kebayoran Baru dilaksanakan sebuah yayasan bernama Centrale Stichting Wederopbouw (Yayasan Pusat Rekonstruksi) sering disingkat CSW yang berdiri pada Agustus 1948. Dahulu kantor CSW terletak beberapa ratus meter sebelum Terminal Blok M, berhadapan dengan kantor Kejaksaan Agung. Sebagai sarana pendukung, dibangunlah jalan Jenderal Sudirman untuk menghubungkan Kebayoran Baru dengan pusat kota melalui Dukuh Atas.

Fatmawati, Istri Presiden RI yang pertama Soekarno, juga membangun rumah di kawasan Kebayoran Baru, tepatnya di Jalan Sriwijaya Raya No.26. Alasan Fatmawati membangun rumah di Kebayoran Baru karena merasa jenuh dengan rutinitas Istana Kepresidenan, sehingga Fatmawati ingin membangun rumah untuk sekedar melepaskan diri dari kejenuhan. Rumah tersebut dibangun sekitar tahun 1954 - 1956 dan tetap bertahan hingga saat ini. Rumah tersebut kini diurus oleh salah satu putra dari Fatmawati, yakni Guruh Soekarnoputra.


Pembagian Blok

Pada awalnya, Kebayoran Baru dibagi menjadi menurut blok (Blok A sampai Blok S), sesuai dengan tipe peruntukan dan ukuran perumahan yang dibuat. Hingga saat ini, penyebutan dengan blok-blok masih sering terdengar dan lebih populer daripada penyebutan nama kelurahannya.

  • Blok A dan Blok O sekarang menjadi wilayah Kelurahan Pulo.
  • Blok B, Blok C, dan Blok D sekarang menjadi wilayah Kelurahan Kramat Pela.
  • Blok E, Blok F, Blok G dan Blok H sekarang menjadi wilayah Kelurahan Gunung.
  • Blok I, Blok J, sebagian Blok K, dan Blok R sekarang menjadi wilayah Kelurahan Selong.
  • Sebagian Blok K, Blok L, Blok M, dan Blok N membentuk kelurahan Melawai.
  • Blok P dan sebagian Blok Q, sekarang menjadi bagian dari kelurahan petogogan.
  • Sebagian Blok J, sebagian Blok Q, dan Blok S, terletak di sekitar lapangan Senayan, tepi Jalan Suryo, menjadi Kelurahan Rawa Barat.


Perkembangan saat ini

Wilayah kecamatan Kebayoran Baru sekarang tidak hanya mencakup wilayah pengembangan yang asli, namun telah mencakup beberapa perkampungan tambahan di sekitarnya, seperti daerah Radio Dalam, sebagian Kampung Gandaria (Gandaria Utara) dan sebagian Cipete (Cipete Utara).

Karakteristik penamaan jalan komplek Kebayoran Baru menggunakan nama jalan yang berbeda pada setiap blok (kecuali jalan besar)

  • Blok A : menggunakan nama tanaman, misalnya bayam, benda, rumput, grinting, kubis, lobak, mentimun (ketimun).
  • Blok B : menggunakan nama buah limau, benda radio, dan usaha percetakan.
  • Blok C : menggunakan nama wilayah di Kalimantan, misalnya Barito, Bulungan, Lamandau, Mahakam, Mendawai, Sambas, dan Sampit.
  • Blok D : menggunakan nama buah, misalnya bacang, gandaria, langsat, pandan, dan rambai.
  • Blok E : menggunakan nama gunung/bentangan alam di Sumatera, seperti Gunung Dempo, Gunung Kerinci, Gunung Lauser, dan Lau Tebah.
  • Blok F : menggunakan nama laksamana Melayu, seperti Hang Jebat, Hang Lekiu, dan Hang Tuah.
  • Blok G : menggunakan nama gunung/bentangan alam di Sumatera, seperti Martimbang, Gunung Ophir, dan Gunung Sinabung.
  • Blok H : menggunakan nama laksamana Melayu, seperti Hang Lekir, dan Hang Tuah.
  • Blok I : menggunakan nama-nama kerajaan/ bangsawan Indonesia, seperti Kerajaan Daha, Kerajaan Galuh, Kerajaan Mataram, Kerajaan Janggala, Kesultanan Gowa, Sriwijaya, Kerajaan Polombangkeng, Senapati dari Mataram, Mpu Daksa, Dyah Balitung.
  • Blok J : menggunakan nama-nama bangsawan Indonesia, seperti Airlangga dan Wangsa Rajasa.
  • Blok K : menggunakan nama-nama kerajaan/bangsawan Indonesia, seperti Sriwijaya, Adityawarman, Kertanegara, Sanjaya dari Mataram, Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Raden Patah, Falatehan, Maulana Hasanuddin dari Banten.
  • Blok L : menggunakan nama-nama sultan kerajaan Islam di Indonesia, seperti Iskandar Shah dan Tirtayasa dari Banten.
  • Blok M : menggunakan nama wilayah di Kalimantan, Kabupaten Melawi (biasa disebut Melawai).
  • Blok N : menggunakan nama pahlawan Indonesia, Panglima Polim dan Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit.
  • Blok O : menggunakan nama Raden Wijaya, Empu Prapanca, Brawijaya, dan Dharmawangsa Teguh.
  • Blok P : menggunakan nama tanaman nipah dan nama daratan yang dikelilingi air yang disebut pulau.
  • Blok Q : menggunakan nama-nama daerah di Jawa Barat, seperti Ciasem, Ciawi, Cibeber, Cibitung, Cibulan, Cikajang, Cikatomas, Cililin, Ciniru, Ciomas, Cipayung, Cipaku, Ciragil, Ciranjang, Cisanggiri dan Citayam.
  • Blok R : menggunakan nama-nama bangsawan Indonesia. Airlangga, Wangsa Rajasa, Dyah Tulodong, dan Mpu Sindok.
  • Blok S : menggunakan nama tanaman, misalnya bira, cemara rengas, puspa, suren, dan turi. Selain itu, menggunakan kata laksana dan kebalen.

Geografi

Luas dan Batas Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Kecamatan Kebayoran Baru mempunyai luas wilayah kurang lebih 1,291.86 Ha. Kecamatan Kebayoran Baru terdiri dari 10 (Sepuluh) Kelurahan, dengan jumlah penduduk sebanyak 156,516 jiwa. Batas Wilayah Kebayoran Baru : 

  1. Sebelah Utara : Jl. Hang Lekir Terusan sampai Kali Grogol (Kec. Tanah Abang).
  2. Sebelah Timur : Jl. Gatot Subroto dan Jl. Tendean (Kec. Mampang Prapatan).
  3. Sebelah Selatan : Jl. Antasari dan Jl. Fatmawati Raya (Kec. Cilandak).
  4. Sebelah Barat : Jl. Kebayoran Baru terusan Kali Grogol (Kec. Kebayoran Lama).

Demografi

Demografi Kec. Kebayoran Baru

Daftar Kelurahan, RT/RW, Jumlah KK, Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan, sebagai berikut :


NoKelurahanRWRTJumlah KKJumlah PendudukLuas Wilayah (Ha)
1Gandaria Utara1514716,24348,871152.07
2Cipete Utara1110313,98942,291182.50
3Pulo4462,2926,775126.89
4Petogogan6764,72613,95886.46
5Melawai4301,0382,940125.50
6Kramat Pela82106,01617,501123.8
7Gunung6773,81010,999132.30
8Selong4311,1943,251140
9Rawa Barat7442,3436,68169.24
10Senayan3151,1983,249153.10

Jumlah24346952,849156,5161,291.86


Potensi Wilayah

POTENSI WILAYAH KECAMATAN KEBAYORAN BARU 

1. Kelurahan Pulo : Pedagang tanaman hias JS 46  , Jl. Darmawangsa Raya.

2. Kelurahan Melawai : Kuliner kawasan Blok M

3. Kelurahan Kramat Pela : keripik tempe dan budidaya ikan dalam ember (budikdamber)

4. Kelurahan Rawa Barat : Rawa Barat Riverside, urban farming berbasis Pokmas

Prestasi Kerja

No Keterangan Tahun
1 Pengumpul ZIS terbanyak 2 TK Kecamatan se DKI Jakarta 2020
2 Pengumpul ZIS terbanyak 1 TK Kecamatan se DKI Jakarta 2021
3 Pengumpul ZIS terbanyak 1 TK Kecamatan se DKI Jakarta 2022
4 Pengumpul PMI Terbesar 1 TK Kecamatan se Jaksel 2019
5 Pengumpul PMI Terbesar 1 TK Kecamatan se Jaksel 2020
6 Pengumpul PMI Terbesar 1 TK Kecamatan se Jaksel 2021
7 Pengumpul PMI Terbesar 1 TK Kecamatan se Jaksel 2022
8 Juara Umum 2 STQ TK Kota Jaksel 2019
9 Juara 2 Lomba IVA Test TK Kota Jaksel 2019
10 Juara 1 Lomba Cerdas Cermat dalam rangka Hari Hipertensi Sedunia TK Kota Jaksel 2023
11 Juara Harapan 2 Festival Lomba Bedug TK Kota Jaksel 2023
12 Juara 3 Walikota Jakarta Selatan Cup Tournament Badminton 2023

Inovasi

Jak-Rimba (Jakarta-Verifikasi dan Validasi Penerima Bantuan Sosial)

Basis data hasil verifikasi dan validasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima bantuan sosial Pemerintah yang dapat diakses secara online. Mencakup 7,259 data hasil verifikasi dan validasi penerima bantuan sosial (KPM) di 10 Kelurahan se-Kecamatan Kebayoran Baru.

Statistik Jakarta Selatan

Diperbaharui : 18 Oktober 2024

test