sudin-sosial-rekrut-satgas-p3s-untuk-menekan-pmks

Untuk menekan angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayah Jakarta Selatan, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan membentuk satuan tugas (satgas) Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S). Nantinya para satgas akan menyebar di 14 titik rawan PMKS di Jakarta Selatan.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Abdul Rahman Anwar, mengatakan satgas direkrut dari karang taruna, satuan penanggulangan bencana (sagana), dan pekerja sosial. Sebanyak 56 orang kini telah menjadi satgas P3S. Nantinya satgas P3S melakukan pendekatan persuasif kepada agar mereka beralih profesi.

""Patugas akan melakukan pendekatan persuasif kepada PMKS. Mereka diimbau untuk tidak menjadi PMKS lagi, bisa juga mereka bergabung dengan rumah singgah yang telah disediakan,"" kata Rahman, Senin (28/2).

Ia menambahkan selama ini, dalam penertiban PMKS cara yang dilakukan tergolong kurang bersahabat. Untuk itu, pihaknya mencari cara lain yang lebih bersahabat dengan menerjunkan satgas P3S ini. Petugas akan bekerja selama delapan jam dalam sehari, untuk mengajak PMKS tidak kembali ke jalan.

Satgas P3S ini, akan disebar di 14 titik rawan PMKS di Jakarta Selatan. Ke-14 titik tersebut yakni Manggarai, Pasarrumput, Pancoran, CSW, Hang Lekir, Blok A, Blok M, Mayestik, Pasar Minggu, Kebayoranlama, Trakindo (Cilandak), Pondok Indah, Perempatan Fatmawati, dan Lenteng Agung. Masing-masing titik akan ditempatkan dua orang satgas. ""Namun dilihat kondisinya, jika rawan makan akan ditambah personilnya,"" tambahnya.

Selain menerjunkan satgas P3S, Sudin Sosial Jakarta Selatan juga telah memasang berbagai spanduk yang berisikan imbauan kepada masyarakat agar tidak memberikan sedekah ke PMKS. Sebanyak 30 spanduk telah terpasang, serta 40 spanduk lainnya segera menyusul untuk dipasang. Anggaran yang dikucurkan untuk satgas P3S dan pengadaan spanduk sebesar Rp 300 juta.

Keberadaan satgas P3S ini sudah ada sejak tahun lalu. Namun keberadaannya belum maksimal, karena hanya berjalan selama satu bulan saja. ""Tahun lalu memang sudah ada tetapi kurang maksimal. Kita akan maksimalkan di tahun ini dan semoga bisa mengurangi angka PMKS di Jakarta Selatan,"" terangnya.