sensus-penduduk-tunawisma-dilakukan-malam-hari

Sekretaris Kota Aministrasi Jakarta Selatan Mangara Pardede mengatakan malam ini kita melakukan kegiatan utama di dalam sensus penduduk karena hari ini adalah hari sensusnya penduduk 15 Mei. Kita akan mencacah penduduk Indonesia yang tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap.

Sensus penduduk itu adalah mencatat seluruh penduduk Indonesia, jadi kita ingin tahu jumlah penduduk ini termasuk yang tidak bertempat tinggal oleh karena itu kita memberikan pelayanan juga kepada saudara-saudara kita yang kebetulan tidak punya tempat tinggal tetap. Untuk ini kita akan melakukan pada malam ini dan akan selesai malam ini juga,”ujarnya yang didampingi Deputy Neraca Slamet Utomo BPS Pusat dan Deputy Mis Patologi Sihar Lumban Tobing saat melepas petugas sensus tuna wisma di kantor walikota Jaksel Sabtu malam (15/5).

Dikesempatan sama Deputy Neraca Slamet Utomo mengatakan sensus menjadi penting karena banyak yang bisa kita peroleh dari sensus penduduk 2010 ini, paling tidak bisa kita dapat jumlah penduduk. Kemudian yang penting didapat dari sensus ini adalah yang menekankan orang itu dicatat nama dan alamatnya, ini yang harus kita pahami karena nanti menjadi bahan waktu kita akan melaksanakan dengan kementerian kependudukan negeri untuk membentuk nomor induk kependudukan.

Slamet tambahkan sensus tunawisma dilakukan malam hari dan dilakukan tanggal 15/5 ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia untuk mendata tunawisma. Kita lakukan malam hari karena siang hari para tunawisama mobile kemana-mana, maklum mereka kan tidak punya tempat tinggal yang tetap jadi kemungkinan bisa double cacah sehingga kita lakukan malam hari terjadwal pukul 12 malam mereka enak-enakny tidur,”ujarnya.

Danang Satria Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Selatan mengatakan hingga hari ke 15 pelaksanaan sensus penduduk baru sekitar 94  persen  warga sudah dilisting. Belum tuntasnya pendataan karena banyaknya kawasan dan perumahan elit yang sulit dijangkau para petugas termasuk apartemen, Dari 97 apartemen yang ada di Jakarta Selatan sekitar 30 persen sudah disensus,” terangnya.

Untuk mempermudah ujarnya penghuni apartemen diberi kuissioner khusus yang lebih sederhana dan lebih simpel bukan yang reguler yang diajukan dan disediakan berbagai macam bahasa tergantung pemilik aparten dari warga mana,sehingga penghuni apartemen dapat mengisi sendiri kuesioner tersebut,”ujarnya.

Sedangkan titik lokasi pencacahan warga tunawisama di Jakarta Selatan ada 36 titik yaitu, di Kec. Jagakarsa di pasar Lenteng Agung, Fly over Tanjung Barat, stasiun Tanjung Barat dan Srengseng Sawah, di kec. Pasar Minggu di Stasiun Pasar Minggu, stasiun Pasar Minggu Baru, Terminal Pasar Minggu, di Kec.Cilandak di terminal Lebak Bulus, pasar Pondok Bambu, pasar Mede, D’Best, di kec. Kebayoran Baru Cipete, Blok A, santa, Wijaya IX. Di kec. Kebatoran Lama Fly over Kebayoran lama, stasiun Kebayoran lama, pasar Cipulir, di kec.Kebayoran Baru Taman Melawai raya, pasar Mayestik, taman Martha Tiahahu, pasar Blok M. Di kec.Mampang Prapatan pasar Mampang , pasar Buncit, di kec. Pancoran stasiun Kalibata, TMP Kalibata, di kec.Tebet stasiun Manggarai, stasiun Tebet, stasiun Cawang, pasar di Tebet, jembatan Ciliwung, di kec.Setiabudi di pasar Manggis, kolong jembatan Rasuna said, pasar rumput dan pasar Festival.