Antisipasi banjir di SMA Negeri 8 saluran penghubung (PHB) Jl Bukit Duri Utara, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, dinormalisasi. Hari ini dilakukan pengerjaan pembongkaran inrit dan pengurasan lumpur di saluran PHB selebar satu meter sepanjang sekitar 700 meter.
Dengan satu alat berat eskavator pengerjaan pengurasan. Selain membantu pengurasan lumpur, eskavator difungsikan membongkar sejumlah inrit yang menutupi saluran. Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi mengatakan, pengurasan juga sebagai upaya mengatasi genangan di kawasan SMAN 8. Selama ini, saluran PHB selebar satu meter dengan kedalaman 1,5 meter itu rata dengan tanah dipenuhi lumpur.
"Saluran nggak berfungsi ini yang menyebabkan banjir di SMAN 8, isinya lumpur semua. Kita kuras dan perdalam sampai eksisting atau aslinya sedalam 1,5 meter," katanya didampingi Sudin Tata Air Holi Susanto dan Camat Tebet Mahludin, Rabu (6/4).
Ditambahkan Tri, selain PHB, sodetan yang menghubungkan saluran PHB Bukit Duri Utara ke Kali Ciliwung juga akan dibersihkan. Saat ini, pembersihan sodetan tengah dikaji apakah harus menggunakan alat berat atau cukup dengan tenaga kerja saja.
Menurut Tri, selain pembuatan kolam olakan oleh Dinas Tata Air DKI Jakarta di area SMAN 8, sedikitnya ada tiga kegiatan yang dilakukan oleh Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan. Ketiganya juga ditujukan mengatasi genangan yang kerap merendam SMAN 8. "Satu bongkar inrit, kedua bongkar pos RW, kemudian pengurasan lumpur di saluran sekeliling di lingkungan RW 12 atau SMAN 8,"ujar Tri.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan, Holi Susanto mengatakan, pengurasan lumpur saluran di sekeliling SMAN 8 akan memudahkan aliran air yang menuju saluran PHB Bukit Duri Utara yang bermuara di Kali Ciliwung. Sehingga, saat terjadi hujan deras air dapat segera dialirkan dari kawasan tersebut. "Inrit saluran sekitar SMAN 8 dibongkar dan dikuras lumpurnya. Jadi air menjuju saluran PHB lancar, akan selesai dua Minggu,”tandasnya. (HUMAS JS)