Untuk mengantisipasi adanya Gas oplosan sesuai dengan hasil temuan yang diberitakan media di wilayah Kelapa Dua, Kebon Jeruk beberapa waktu lalu. Ruslan, Asisten Perekonomian Kota Jakarta Selatan menggelar rapat pertemuan bersama dengan PT. Pertamina dan Asosiasi Himpunan Wiraswasta minyak dan gas bumi (HISWANA). Rapat dilaksanakan di Ruang Rapat Asisten Pereknmian Kantor Walikota Jakarta Selatan, Kamis (6/8/2015)
Dari hasil pembahasan rapat, Ruslan menjelaskan telah disepakati bersama untuk lebih intensif untuk melakukan peninjauan dan pengawasan terhadap peredaran Gas di wilayah Jakarta Selatan. Kegiatan ini untuk memperkecil kecurangan dalam peredaran gas elpiji, juga adanya oplosan yang disinyalir saat ini, yaitu dugaan tabung gas diisi air.
Menindaklanjuti hasil rapat, selesai pelaksanaan rapat siang itu juga Suku dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Selatan didampingi Kasie Kehumasan Sudin Kominfomas, serta jajaran Pemkot Jakarta Selatan antara lain dari Bagian Perekonomian serta Tim Pertamina dan HISWANA melakukan peninjauan langsung ke agen gas di Jakarta Selatan, salah satunya agen gas elpiji yang ditinjau berada di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu.
Dalam kegiatan ini Hasmi Chalid, Kepala Sudin Perindustrian dan Energi Kota Administrasi Jakarta Selatan menyatakan, ""Untuk agen yang 12 kg di Jakarta Selatan ada 5 agen, kami mengawasi agen Pasar Minggu, Tebet, Pesanggran, Bintaro dan Petukangan Selatan""
Sementara dari penuturan Gorgi Dasril, selaku pemilik agen gas di daerah Ragunan tersebut, pihaknya selama ini sebelum melakukan distribusi rutin melakukan uji kelayakan gas di laboratorium dibawah pengawasan PT Pertamina, dan pihaknya mempunyai tanda segel khusus untuk menandakan bahwa gas yang dijualnya dalam kondisi aman. Dan jangan diterima bila segel rusak.
Ahmad Yudistira Selaku Senior Executif ELPIGI II Pertamina menghimbau kepada masyarakat untuk membeli Gas elpiji di tempat-tempat resmi, dan masyarakat harus bersikap selektif dalam membeli gas elpiji agar terhindar dari kecurangan yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab. Dikesempatan ini juga dijelaskan, bahwa Pertamina telah mengeluarkan jenis tabung baru yang berwarna-warni (ungu dan merah muda), yaitu tabung Bright Gas isi 12 kg.
Sebenarnya tabung Bright Gas telah lama disosialisasikan, dan harganya berbeda lebih Rp. 2.000,- tetapi lebih aman, karena dia memiliki double spindle sehingga bila terjadi kebocoran akan menutup sendiri. Dari pemantauan Pertamina tabung Bright Gas ini lebih banyak pelanggannya berada di Sumatera dan Bandung, sedangkan di Jakarta agak kurang peminatnya.