parkir-terpadu-blok-m-square-diresmikan

Kemelut parkir ganda yang sempat terjadi di Blok M Square, Jakarta Selatan, kini telah berakhir dengan diresmikannya parkir terpadu di kawasan pusat perbelanjaan tersebut. Bahkan, kini parkir terpadu di Blok M yang sudah menggunakan sistem IT dengan palang pintu dan pembaca kartu sehingga pelanggan terhindar membayar parkir dua kali dan ini dijadikan sebagai proyek percontohan perparkiran di DKI Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, menjelaskan parkir terpadu di Blok M Square ini merupakan pilot project bagi perparkiran di DKI Jakarta. Selanjutnya sistem yang sama juga akan diterapkan di Pasar Mayestik dan Pasar Baru. ""Parkir on street itu dilarang jika terletak di daerah-daerah kemacetan,"" ujarnya saat peresmian parkir terpadu Blok M Square, Jakarta Selatan, Rabu (9/3).

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, yang didampingi Walikota Jaksel, Syahrul Efendi, mengatakan penataan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatur perparkiran di ibu kota. ""Parkir di Blok M ini terkenal amburadul. Ke depan diharapkan dengan sistem ini bisa membuat parkir lebih tertib dan menciptakan budaya tertib bagi masyarakat Blok M,"" kata Fauzi.

Meski demikian, tambah Fauzi, parkir on street masih tetap diberlakukan di area tersebut. Sehingga pelanggan tetap diberi kebebasan untuk memilih parkir, apakah di dalam gedung atau di luar gedung. Pendapatan yang dihasilkan juga dibagi menjadi dua, yakni untuk parkir on street dan di dalam gedung. ""Nanti ketahuan, berapa mobil yang parkir di on street dan di dalam gedung, karena ada sistem pembaca kartu,"" tambahnya.

Dengan begitu, operator parkir on street tetap dipekerjakan dan mereka tidak kehilangan pekerjaan. ""Mereka tetap dipekerjakan dan tidak akan kehilangan pekerjaan. Namun semuanya juga perlu melalui tahap seleksi,"" lanjutnya.

Untuk itu, ia berharap pengunjung Blok M Square dapat menggunakan fasilitas parkir dengan baik. Ia bertekad untuk menciptakan tertib parkir di Jakarta, dengan secara bertahap melakukan penataan terhadap parkir on street. ""Sekarang kendaraan, baik motor maupun mobil semakin banyak. Untuk itu, on street akan dibatasi, sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan jalan di Jakarta,"" ucapnya.

Sementara Direktur Blok M Square Ucok P Simanjuntak, menambahkan, investasi alat perparkiran mencapai Rp 2,4 miliar. Pengelola menyiapkan 6 pintu masuk dan 4 pintu keluar Blok M. ""Untuk keamanan, kita pasang CCTV yang tidak hanya memotret kendaraannya, tapi juga penggunanya, sedangkan kapasitas tempat parkir di dalam gedung Blok M Square mencapai 1.700 kendaraan roda empat dan 2.200 kendaraan roda dua di luar kapasitas tempat parkir jalanan di kawasan Blok M