ngeliwet-seni-budaya-di-rptra-nusantara

NameRuang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Nusantara Ulujami menjadi salah satu tempat RPTRA, yang berbeda dari biasanya. RPTRA yang terletak di Jl. Inspeksi Kali Pesanggrahan RT. 004/07, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan itu, kerap mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif bagi warga setempat, terutama mengenai seni budaya.

Salah satu kegiatan budaya tersebut adalah "Ngeliwet Seni Budaya", yang digelar bersama dengan para seniman, kaum dhuafa, serta tokoh masyarakat pada Senin (19/6). Pengelola RPTRA Nusantara Ulujami Azis mengatakan, dalam acara ini para peserta menampilkan beberapa pentas seni budaya, seperti Tadarus Puisi,Beatbox Betawi, Silat Beksi, Lagu Perjuangan serta Pentas Teater.

"Para peserta dan pengunjung RPTRA sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut serta terlibat langsung pada setiap materi pertunjukan yang dipentaskan," katanya, Rabu (21/6). Azis menjelaskan, acara "Ngeliwet Seni Budaya" ini diawali dengan pembacaan Tadarus Puisi oleh Komunitas Seni Pesanggrahan, dilanjut dengan menyanyikan Lagu Perjuangan yang dinyanyikan oleh Kolaborasi Sanggar Anak RPTRA dan Komunitas Seni Lengkong, serta dilanjut lagi dengan penampilan Beatbox Betawi oleh Bang Omen Dkk.

"Setelah masuk waktu bedug Maghrib kegiatan dihentikan sejenak sambil berbuka puasa dengan es kelapa dan sepiring siomay melepas dahaga bagi peserta yang sedang beribadah puasa," tambahnya. Aziz menambahkan, acara tersebut dilanjutkan dengan Atraksi Silat Beksi Dasar Hadji Godjali yang disertai dengan pemberian bingkisan oleh Pengelola RPTRA Nusantara Ulujami dan tokoh masyarakat kepada kaum dhuafa.

"Setelah itu disusul penampilan Pentas Teater Spektakuler oleh Kantor Teater yang menyajikan naskah "Fermentasi Hujan Dalam Sepatu". Naskah ini adalah semacam kumpulan teks aforisme yang tidak linier, yang tidak menuntut hubungan sebab-akibat. Keterkaitan setiap teks ada di perasaan para aktor itu sendiri. Maka kemampuan menafsir teks secara dalam menjadi sangat penting sebagai pintu masuk bagi tubuh untuk mencipta peristiwa," tandasnya.

Sesuai dengan nama acara, Kegiatan ini  ditutup dengan “ngeliwet” atau makan bersama sekaligus mengucap penuh rasa syukur untuk mengungkapkan nilai kebersamaan di bulan Suci Ramadhan 1438 H. (KIP JS)