Seiring dengan terbentuknya RW-RW Binaan, tingkat pemberdayaan masyarakat mulai terlihat secara signifikan. Masyarakat mulai bergerak menata lingkungan masing-masing hingga lingkungan yang mulanya tidak tertata, terlihat lebih rapi dan bersih karena kepedulian masyarakat mulai tumbuh.
RW-RW Binaan dibentuk dengan tujuan memberdayakan masyarakat sehingga RW-RW yang selama ini dipandang tertinggal bisa mengejar ketertinggalan atau bahkan bisa menjadi RW unggulan,”kata Syamsudin Noor wakil walikota Jakarta Selatan yang didampingi Ketua TP PKK Jakarta Selatan Yanti Anas Efendi dan Camat Cilandak Sayid Ali saat Program Percepatan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) di RW Binaan RW.04 Kel. Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Rabu (1/2).
RW-RW Binaan dibentuk berdasarkan Surat keputusan walikota pada Roadshow Ketua PKK DKI Jakarta tahun 2010. RW yang ditetapkan sebagai RW Binaan adalah RW yang dinilai ketinggalan atau RW yang masih dalam katagori kumuh dengan tingkat kepedulian terhadap lingkungan relatif rendah,”terangnya.
Sejak dibentuk pada paruh tahun 2010 lalu, secara fisik di semua RW Binaan ada penataan lingkungan ke arah lebih baik dan perhatian warga terhadp lingkungan mulai tumbuh serta peduli terhadap kebersihan lingkungan,”ujar Syamsudin Noor.
Syamsudin tambahkan dari aspek pemberdayaan warga masyarakat mulai terbentuk kelompok untuk untuk memanfaatkan lahan kosong, misalnya membuat kolam-kolam peternakan ikan, menanam tanaman obat-obatan, sayur-mayur dengan memanfaatkan lahan-lahan didepan maupun dibelakang rumah. Semua ini mempunyai nilai ekonomi yang jelas membawa manfaat,”jelasnya.
Menurut nya kesadaran warga memanfaatkan lahan kosong untuk dikelola agar memberi nilai manfaat ekonomi, tentu saja harus didukung baik berupa pembinaan, pelatihan dan mungkin pemberian pinjaman modal agar semua kegiatan itu bisa memberi manfaat atau keuntungan yang lebih besar lagi,”tambahnya.