komunitas-pendidikan-jaksel-buka-puasa-bersama

Kegiatan buka puasa bersama adalah kegiatan yang baik, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ampunan, kebaikan, keimanan dan ketaqwan. Buka puasa bersama selain menjalin satu jalinan silatuhrami yang lebih erat, juga kegiatan ini dapat lebih meningkatkan keimanan.

""Dengan meningkatnya keimanan dan ketaqwan pada Allah SWT, mempunyai pengaruh  yang kuat terhadap kinerja selaku guru, juga PNS dalam aktifitas sehari-hari sebagai tenaga pendidik. Mempunyai dampak yang positif terhadap kinerja yang kita lakukan sehari-hari,” kata Syamsudin Noor yang didampingi Kasudin Dikdas, Amsani Idris, saat buka puasa bersama komunitas pendidikan Jakarta Selatan di Masjid Darul Jannah, Jumat (12/8).
 
Syamsudin Noor katakan spiritual yang tinggi dapat meningkatkan kejujuran, semangat dan kebijaksanaan. ""Jadi keterikatan yang kita lakukan ini tidak hanya menyangkut habluminaallah tetapi juga habluminnanas. Sebagai pendidik kita harapkan anak-anak  didik selama ini menjadi anak yang CERIA , yang sering dikatakan bapak walikota. Diharapkan remaja kita, pemuda, anak didik kita menjadi anak CERIA. Ceria disini adalah akronim yaitu cerdas, energik, inisiatif serta mempunyai akhlaq. Ini terwujud semua anak didik kita dapat berhasil dalam menimba ilmu dan mampu berdiri dan berkembang sebagaimana yang kita harapkan,” jelas Syamsudin.

Semantara Kasudin Dikmen, Suharyanto, juga sebagai ketua panitia mengatakan tujuan diadakan buka puasa bersama adalah membangun silatuhrahim atau tali persaudaraan antara unsur pimpinan, baik pada tingkat provinsi maupun tingkat kota, dengan harapan komunitas pendidikan Jakarta Selatan agar terbina ikatan batin. ""Bahwa kita adalah satu saudara yang mengemban tugas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Jakarta Selatan. Buka puasa ini juga dihadiri Deputi Gubernur bidang kependudukan dan pemukiman, Margani M Mustar, Kadis Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, M Arief mantan kasudin Dikdas Jaksel, juga ada siraman rohani komunitas pendidikan,” jelas Suharyanto.