kasus-dbd-kebayoran-lama-tertinggi-di-jaksel

Kasus DBD di kelurahan Kebayoran Lama Selatan untuk Januari hingga  Mei 2012 terjadi 12 kasus , di Kecamatan Kebayoran lama kasus DBD tertinggi di Jakarta Selatan dengan 91 kasus sedang kasus tertinggi DBD di Kebayoran Lama di kelurahan Pondok Pinang dengan 24 kasus Ini harus mendapat perhatian khusus dari Pemkot Jakarta Selatan khususnya Sudin Kesehatan untuk menggiatkan lagi PSN bersama masyarakat.

 Wakil walikota Jakarta Selatan Syamsudin Noor mengatakan agar tidak berkebang biak nyamuk DBD di rumah, masyarakat bekerja sama dengan jumantik memberantas nyamuk dan jentik nya dengan melakukan PSN dengan 3M (menguras penampungan air,menutup rapat tempat penampungan air, menimbun barang bekas) ,secara  berkelanjutan serta membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS),”katanya yang didampingi Sudin kesehatan Kurnianto Amien, Camat Kebayopran Lama Budi Wibowo, lurah Kebayoran Lama Selatan Aceng Kurniawan saat kegiatan PSN 30 menit di RW. 07 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan kec,Kebayoran Lama,  Jumat (8/6).

 Dengan melakukan PSN secara tertib dan rutin maka peningkatan perkembangan nyamuk aedes aegypti  dan pemahaman masyarakat tentang DBD akan lebih luas, karena PSN sarana yang paling efektif dan sangat murah tidak membutuhkan biaya untuk memberantas nyamuk DBD. Kami hanya memberi dorongan  agar lebih giat lagi dan Jakarta Selatan dapat menekan kasus-kasus DBD,” ujarnya.

 Syamsudin Noor tambahkan langkah yang paling tepat dalam mencegah dan antisipasi nyamuk demam berdarah adalah melakukan PSN dengan melakukan 3 M secara rutin, kita menghindarkan melakukan foging. .Foging fokus dilakukan apabila dibutuhkan dan terjadi kasus, tapi yang lebih utama adalah bagaimana kita melakukan kegiatan PSN secara rutin. Kita tutup siklus mata rantai penyebaran nyamuk aides aigipty, kita lakukan seminggu sekali karena siklus nyamuk ini 10 hari . Jadi nyamuk belum dewasa sudah kita putus mata rantainya,”jelasnya.

 Kita tidak memerlukan foging karena dilihat dari biaya nya cukup mahal dan mengeluarkan ratusan ribu untuk satu kali penyemprotan, kedua bahan yang digunakan bahan kimia bila digunakan akan menimbulkan efek-efek merugikan kesehatan,”tambah pungkasnya..