Sebanyak 42 pedagang yang menempati lokasi binaan resmi di Jakarta Selatan atau dikenal dengan sebutan JS 32 ditertibkan petugas. Sebab lokasi tersebut merupakan lahan fasilitas umum, yang berada di jalan Melawai XII Kel. Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam penertiban ini, berjalan aman karena sudah ada pemberitahuan sebelumnya. Mereka membongkar sendiri gerobak dagangannya sejak kemarin.
Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Selatan, Doddy S Geso, mengatakan selama kurang lebih lima tahun pedagang telah mendapatkan pembinaan. Untuk itu, setelah kontrak habis diharapkan pedagang dapat menyewa tempat sendiri. Karena lahan yang ada akan dikembalikan ke fungsinya kembali.
Ia menjelaskan lokasi binaan tersebut telah dibangun sejak 2006 silam. Pada tahun ini, terdapat 11 JS yang akan ditutup dan ijin tidak diperpanjang lagi. Ke-11 lokasi pedagang binaan yang ditutup yakni JS 03 di Kelurahan Menteng Dalam, JS 04 di Kelurahan Tebet Barat, JS 10 di Kelurahan Menteng Atas, JS 15 dan JS 16 di Kelurahan Rawa Barat, JS 22 dan JS 24 di Kelurahan Gunung, JS 31 di Kelurahan Kramatpela, JS 32 di Kelurahan Melawai, JS 38 di Kelurahan Srengseng Sawah, serta JS 39 di Kelurahan Pancoran
""Untuk tahap awal baru JS 32 yang kita tertibkan. Penertiban dilakukan secara bertahap di 11 JS yang telah ditutup sejak 12 Januari silam,dan sekarang masih ada 17 JS masih berjalan"" jelas Doddy, di sela-sela penertiban, Kamis (10/3)
Kepala Seksi Operasi dan Penegakan Hukum Satpol PP Jakarta Selatan, Bambang Budiwibowo, menuturkan dalam penertiban kali ini pihaknya mengerahkan 117 petugas gabungan, dari Satpol PP, Sudin Kebersihan, Penerangan Jalan Umum (PJU), kepolisian, dan TNI. Sementara itu, sebanyak 15 gerobak yang ditinggalkan oleh pedagang diangkut ke gudang Satpol PP di Kecamatan Kebayoran Lama.
Sedangkan, untuk pembongkaran bangunan diberi waktu selama dua hari, hingga Jumat (11/3) besok. ""Bangunan juga akan dibongkar. Kita beri waktu sampai Jumat besok. Ada petugasnya sendiri yang akan membongkar bangunannya,"" jelasnya.
Muhammad Mugimin (66), pedagang nasi goreng dan minuman di JS 32 mengaku tidak keberatan dengan pembongkaran ini. Untuk itu para pedagang tidak melakukan perlawanan dan mengosongkan sendiri lokasi tersebut. ""Kami menerima saja, tapi ada baiknya jika memang belum terpakai oleh pemda kita gunanakan dulu untuk berjualan,"" tuturnya.