genre-bisa-menjebatani-problem-yang-terkait-dengan-remaja

Remaja (10-24tahun) mempunyai potensi maha besar . Jumlah yang besar akan menjadi potensi manakala pemuda mampu berperan aktif dalam pembangunan. Namun yang terjadi sekarang sangatlah jauh dari harapan, banyak permasalahan yang dihadapi remaja mulai dari kasus kawin muda, penyalagunaan napza, hingga beresiko terkena HIV/AIDS dan lain-lain.

Wakil Walikota Jakarta Selatan Syamsudin Noor mengatakan remaja adalah tulang punggung negara, begitu banyak harapan yang dicurahkan kepada pemuda. Potensi besar yang harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya guna meneruskan estafet pembangunan dimasa akan datang,”katanya didampingi Deputi KSPK BKKBN Sudibyo Alimoeso saat kegiatan GenRe goes to school di SMA Perguruan Cikini, Kamis (10/1).

Syamsudin juga utarakan banyak permasalahan yang  terjadi pada remaja sangat kompleks mulai dari kawin mudah penyalagunahan narkoba hingga beresiko HIV/AIDS. Data Badan Narkotika Nasional tahun 2007-2011 menunjukan bahwa jumlah pengguna napza sebanyak 138.475 orang. Yang mengprihatinkan , dari total pengguna napza separuhnya, yaitu 40.690 orang (21,5 %) berusia remaja (usia 16-24 tahun) dan sebanyak 3.143 orang (1,7%) adalah mahasiswa,”ujarnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui program yang dilakukan lintas institusi. Dalam hal ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang merespon permasalahan remaja melalui program Generasi Berencana (GenRe). Program ini dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan pada remaja itu sendiri melalui pengembangan Pusat Informasi dan konseling (PIK remaja) dan pendekatan orang tua melalui pengembangan kelompok  Bina keluarga remaja (BKR) disamping itu program GenRe juga disosialisakan melalui berbagai media,”terangnya.

Nova Riyanti Yusuf anggota DPR RI komisi IX mengatakan ini merupakan program konkrit dilakukan BKKBN. Jadi pendekatannya tidak murni teoritis berangkat dari data. GenRe ini merupakan sebuah cara untuk memaksimalkan data-data yang sudah ada disesuaikan dengan kebutuhan dan problematika remaja yang berkembang. Akhirnya saya berharap program ini bisa efektif untuk membantu menjebatani berbagai problem yang terkait dengan remaja, terutama yang terkait  tiga problem  yaitu nikah muda, narkoba dan pergaulan sex bebas.