Festival Little Tokyo 2013 yang diadakan di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berlangsung meriah. Ratusan pengunjung tampak memadati festival yang menampilkan perpaduan budaya Jepang dan Indonesia, seperti minum sake, hingga kostum tokoh anak-anak dari negeri Jepang dalam film-filam anak yang banyak diputar di TV.
""Festival seni budaya Jepang di Jakarta Selatan ini punya nilai penting. Mempertemukan 2 budaya, Jepang dan Betawi,"" ujar Syamsudin Noor, Walikota Jakarta Selatan saat membuka Festival Little Tokyo 2013, Sabtu (25/5).
Menurut Syamsudin, bukan hanya pengembangan bidang budaya, namun festival ini juga dapat meningkatkan sisi perekonomian. ""Kegiatan seperti ini mempererat hubungan dan juga punya dampak peningkatan ekonomi. Karena mengundang masyarakat luas untuk berwisata sambil belanja,"" ujarnya.
Peningkatan pariwisata, lanjut Syamsudin, sudah pasti terwujud dengan adanya Festival Little Tokyo. Terlebih, di kawasan Melawai Blok M ini, sudah sangat terkenal dengan atmosfer Jepang. ""Komunitas yang ada di sini sudah menyebutnya dengan Pojokan Tokyo,""terangnya
Dalam pembukaan acara tersebut, diadakan tradisi minum minuman tradisional Jepang sake. Perpaduan tarian tradisional Betawi dan Jepang, dan arak-arakan Mikoshi atau kuil Shinto mengelilingi kawasan Melawai. Mikoshi yang diarak menyerupai sebuah bangunan miniatur dengan pilar-pilar dinding atap beranda dan sebuah pagar.
Nizarman Aminuddin ketua panitia mengatakan penyelenggaraan festival ini dari tahu ke tahu mengalami peningkatan baik dari segi pengunjung, peserta maupun tata kelola karena festival ini dasar, komitmen dan tujuan yang jelas bukan festival berorientasi pada profit samata-mata. Inilah yang membedakan festival enicchisai dengan festival-festival lainnya.
Festival berlangsung selama dua hari (25-26/5) besok Minggu akan ditutup, festival dimeriahkan dengan aneka kuliner Jepang, serta parade kostum-kostum tokoh anak Jepang yang digandrungi anak-anak Indonesia.