Festival Kuliner Betawi Tempo Doeloe, yang digelar di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Minggu (23/6), memeriahkan perayaan HUT Jakarta ke 492. Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Fery Farhati Ganis yang menghadiri acara tersebut mengatakan, selain untuk memeriahkan hari jadi Jakarta, kegiatan tersebut juga dilaksanakan dalam rangka terus melestarikan Budaya Betawi kepada masyarakat.
"Di sini kita semua dapat melihat beragam kesenian khas Betawi mulai dari pertunjukan tanjidor, aksi palang pintu, tarian dan yang paling utama adalah menikmati kuliner khas Betawi. Ini bentuk upaya kita untuk terus melestarikan dan menceritakan budaya Betawi ke masyarakat". ujarnya. Fery berharap, ke depan makin banyak tokoh masyarakat yang terlibat untuk melestarikan Budaya Betawi. "Termasuk generasi muda, sehingga kekayaan cerita setiap sudut budaya Betawi tidak luput dari generasi selanjutnya," imbuhnya. Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Selatan Komariah Marullah, turut serta meramaikan acara dengan mengikuti lomba membuat kerak telor.
"Saya serta rekan-rekan mengikuti lomba membuat kerak telor antar ibu-ibu wali kota se-DKI Jakarta. Menurut saya, Kegiatan ini bagus sekali, dalam memperkenalkan kuliner Betawi tempo doeloe. Untuk kerak telor masih banyak yang mengkonsumsi apalagi dalam rangka ulang tahun Jakarta, banyak sekali pedagang kerak telor yang disebar di wilayah Jakarta dan kita harus terus melestarikannya," tuturnya.
Kepala UPK Setu Babakan Rofiqoh Mustafa mengatakan, ada 50 tenda yang disediakan untuk lomba kuliner Betawi dan stand bazar untuk kuliner Betawi. "Lombanya ada memasak kerak telor, Pecak Gurame, dan Bir Pletok. Kalau kulinernya Sayur Babanci, Bubur Ase, Sayur Besan, Lontong Cap Gomeh, Ketupat Sayur, Pecak Ikan, Sayur Asem, Empal, Semur Jengkol dan lain lain," paparnya.
Salah satu warga dari Srengseng Sawah Titik menambahkan, ragam kuliner khas Betawi yang disediakan dalam acara ini sangat banyak dan menggugah masyarakat untuk mencobanya. "Saya juga ke sini untuk mencari kuliner khas Betawi seperti Kerak Telor, Toge Goreng, Soto Betawi, dan juga banyak lagi. Acaranya bagus, semoga ke depan lebih ramai lagi," pungkasnya.
"Di sini kita semua dapat melihat beragam kesenian khas Betawi mulai dari pertunjukan tanjidor, aksi palang pintu, tarian dan yang paling utama adalah menikmati kuliner khas Betawi. Ini bentuk upaya kita untuk terus melestarikan dan menceritakan budaya Betawi ke masyarakat". ujarnya. Fery berharap, ke depan makin banyak tokoh masyarakat yang terlibat untuk melestarikan Budaya Betawi. "Termasuk generasi muda, sehingga kekayaan cerita setiap sudut budaya Betawi tidak luput dari generasi selanjutnya," imbuhnya. Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Selatan Komariah Marullah, turut serta meramaikan acara dengan mengikuti lomba membuat kerak telor.
"Saya serta rekan-rekan mengikuti lomba membuat kerak telor antar ibu-ibu wali kota se-DKI Jakarta. Menurut saya, Kegiatan ini bagus sekali, dalam memperkenalkan kuliner Betawi tempo doeloe. Untuk kerak telor masih banyak yang mengkonsumsi apalagi dalam rangka ulang tahun Jakarta, banyak sekali pedagang kerak telor yang disebar di wilayah Jakarta dan kita harus terus melestarikannya," tuturnya.
Kepala UPK Setu Babakan Rofiqoh Mustafa mengatakan, ada 50 tenda yang disediakan untuk lomba kuliner Betawi dan stand bazar untuk kuliner Betawi. "Lombanya ada memasak kerak telor, Pecak Gurame, dan Bir Pletok. Kalau kulinernya Sayur Babanci, Bubur Ase, Sayur Besan, Lontong Cap Gomeh, Ketupat Sayur, Pecak Ikan, Sayur Asem, Empal, Semur Jengkol dan lain lain," paparnya.
Salah satu warga dari Srengseng Sawah Titik menambahkan, ragam kuliner khas Betawi yang disediakan dalam acara ini sangat banyak dan menggugah masyarakat untuk mencobanya. "Saya juga ke sini untuk mencari kuliner khas Betawi seperti Kerak Telor, Toge Goreng, Soto Betawi, dan juga banyak lagi. Acaranya bagus, semoga ke depan lebih ramai lagi," pungkasnya.