festival-cipete-vaganza-untuk-melestarikan-budaya-betawi

 Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman, Margani M Mustar, mengatakan bahwa banyak ragam seni betawi yang kini punah dan hampir punah akibat pembinaan atau perhatian yang kurang, sementara sebagian pelaku dan nara sumber yang ada sudah banyak meninggal dunia.

Menurut Informasi dari Dinas Kebudayaan, pernah ditulis dalam sebuah buku, disebutkan seni budaya betawi dikelompokan menjadi seni musik, seni tari, seni rupa dan seni teater. ”Dalam buku itu disebutkan secara keseluruhan ada 71 jenis seni budaya yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat betawi” katanya, yang didampingi Ketua Bamus Pusat Mayjen (Pur) Nachrowi Ramli, Wakil Walikota Anas Efendi, dan camat Cilandak Ibnu Maulana saat membuka festival Cipete Vaganza 2 di Jl. Cipete Raya Cilandak, Sabtu (5/6).

Jakarta banyak menyimpan warisan sejarah, namun banyak pula daya pikatnya tenggelam dalam timbunan waktu. ”Tidak mampu memberikan kesaksian pada orang-orang yang hidup dimasa kini, oleh karena itu terselenggaranya festival budaya betawi 2010 Cipete Vaganza ini memiliki arti penting,” tuturnya..

Bernilai strategis, karena pada hakekatnya baik pemerintah Provinsi, Kota, Kecamatan, Kelurahan termasuk organisasi kebetawian memiliki kewajiban bersama untuk melestarikan budaya betawi serta melestarikan kebesaran peran serta sejarah kota Jakarta sebagai kota perjuangan yang pada akhirnya menimbulkan rasa persatuan kesatuan dan kecintaan terhadap negara Kesatuan Republik Indonesia.

Margani menambahkan, selain kewajiban melestarikan dan mengembangkan nilai budaya betawi, Pemprov DKI Jakarta melaksanakan pembinaan semua jenis kesenian dan budaya daerah yang ada di Jakarta, sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan seni budaya unggulan dan kebanggaan masyarakat yang multi etnis budaya dan adat istiadatnya.

Di kesempatan lain, ketua panitia festival Cipete Vaganza 2, Abd. Syakur, mengatakan bahwa festival Cipete Vaganza 2 menyelenggarakan agenda kegiatan pentas budaya betawi, karnaval, festival makanan minuman khas betawi, galeri betawi maupun bazar betawi dan lomba numbuk uli, jajanan khas betawi, serta acara lainnya yang diadakan selama dua hari yakni 5 dan 6 Juni. Dengan peserta 50 stand kuliner dan stand multi produk 300 stand.