Pemkot-Jaksel-Gelar-Peningkatan-Pemahaman-Sistem-Deteksi-Dini

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) melalui Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan Peningkatan Pemahaman Sistem Deteksi Dini, di Ruang Dirgantara Kantor Walikota Jakarta Selatan, Senin (24/6). Kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta dari forum-forum di bawah binaan Suban Kesbangpol.

Wakil Walikota Jakarta Selatan, Edi Sumantri mengatakan, semoga dari kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dalam melakukan deteksi dini terkait dengan potensi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan yang berkembang di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, terutama menjelang penyelenggaraan Pilkada 2024.

“Diharapkan seluruh elemen masyarakat dan stakeholder dapat mewaspadai potensi-potensi Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) yang mungkin akan terjadi," ujarnya.

Ia pun berpesan kepada para peserta, agar mengikuti kegiatan Peningkatan Pemahaman Sistem Deteksi Dini sampai akhir dengan baik, sehingga dapat menyerap ilmunya dan menerapkan serta menularkan kepada masyarakat lainnya.

“Setiap elemen masyarakat dan lingkungan juga perlu mengembangkan kemampuan deteksi dini dan memelihara kondusifitas pada penyelenggaraan Pilkada 2024,” katanya.

Sementara itu, Kepala Suku Badan Kesbangpol Jakarta Selatan, Dirhamul Nugraha menjelaskan, maksud acara ini yakni untuk terwujudnya partisipasi masyarakat dalam turut serta membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya kegiatan di bidang ketenteraman, ketertiban, keamanan dan perlindungan masyarakat dalam mengantisipasi potensi ATHG di Wilayah.

Adapun tujuannya, lanjut Dirhamul, kegiatan ini juga untuk mewujudkan situasi wilayah DKI Jakarta Khususnya Kota Jakarta Selatan yang tetap dinamis, tertib, aman dan kondusif, sehingga berimplikasi secara positif terhadap stabilitas keamanan dan politik pada tingkat nasional.

"Untuk peserta hari ini berasal dari forum-forum di bawah binaan Suban Kesbangpol Jakarta Selatan sebanyak 100 orang secara offline dan online sebanyak 300 peserta," terangnya.