50-penjual-kue-subuh-blok-m-dapat-pinjaman

Sebanyak 50 penjual kue subuh di kawasan Blok M mendapat pinjaman dana dari koperasi simpan pinjam mitra usaha Kadin. Secara khusus disini menekankan pada UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro) yang akan kita bina, ini bukanlah dana gratis dan ini adalah salah satu upaya dalam pembinaan, membuat usaha lebih berkembang. Dengan pola-pola sistem koperasi,”kata Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Eddy Kuntadi yang didampingi Wakil walikota Jaksel Anas Efendi saat”Pelatihan Tahap II Motivasi dasar koperasi simpan pinjam Mitra Usaha Kadin” di Blok M Square, Rabu (14/4).

Eddy katakan dengan mendapat dukungan dana dari LPDB, masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia sebagai pembiaya, koperasi mitra Kadin dapat melakukan pelatihan motivasi dasar koperasi simpan pinjam khususnya pedagang kue subuh di Blok M,”tuturnya.

Koperasi primer di Kadin ini bisa membina para pengusaha-pengusaha binaan khususnya UMKM, karena ini sejalan dengan program Kadin DKI Jakarta dalam rangka membuat Jakarta lebih baik yaitu program Jakarta Service City. Salah satunya adalah pilarnya adalah membina UMKM dan pembiayaan usaha,”terangnya.

Secara khusus disini saya menekankan pada para UMKM agar benar-benar mengelola usahanya agar bisa berkembang bisa menjadi kekuatan membina UMKM di Jakarta Selatan. Dan mengelola  dengan secara profesional karena dana ini bukan gratis tapi dana yang harus dipertanggung-jawabkan,”tukasnya.

Eddy menambahkan nantinya koperasi mitra Kadin tidak hanya masyarakat agribisnis saja tapi juga membantu dari dunia usaha lainnya dalam rangka menghadapi persaingan perdagangan bebas Asean China free trade area (ACFTA), harusnya membuat tantangan buat kita untuk lebih mengembangkan industri kecil, usaha UMKM menjadi salah satu kekuatan kita.

Dengan menyatukan visi dan misi serta menetapkan kebijakan strategis dan program operasional untuk melakukan pembinaan dan pengembangan dunia usaha agar dapat berperan dan mampu bersaing serta menggunakan peluang secara optimal dalam menjalankan usahanya di Jakarta Selatan.menghadapi persaingan perdagangan bebas (ACFTA),”ujarnya.