1172-persen-angka-pengangguran-di-jaksel

Warga Ibu Kota yang belum memiliki pekerjaan nampaknya harus bersaing cukup ketat,apalagi bagi yang tidak mempunyai keahlian atau skill. Sebab, angka angkatan kerja saat ini masih tergolong tinggi. Di Jakarta Selatan saja, tercatat sebanyak 127.680 pengangguran dari 1.089.543 angkatan kerja atau 11,72 persen.
 
Kepala Seksi Pengolahan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Selatan, Feri Prasetyo Nugroho, mengatakan data tersebut berdasar Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) terbaru yang dilakukan pada 2009 lalu.

Hasil survei itu dapat mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK). Selain itu juga untuk mengetahui tingkat pengangguran. ""Survei yang dilakukan pada 6.880 rumah tangga di seluruh DKI Jakarta itu masih kita pakai hingga hari ini,"" kata Feri, Rabu (23/2).

Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan, Suhadi, mengatakan berdasarkan data BPS, tren pengangguran di Jakarta Selatan sebenarnya menurun. Pada 2008 pengangguran tercatat sebanyak 12 persen dari total angkatan kerja. ""Pada 2009 turun menjadi 11,72 persen. Dan pada 2010 kemarin juga turun namun datanya belum dikeluarkan,"" terangnya.

Ia mengatakan terus berusaha mengurangi jumlah pengangguran di Jakarta Selatan dengan melakukan berbagai pelatihan seperti pelatihan mengemudi, satpam, dan wirausaha baru. ""Dengan begitu masyarakat akan bisa membuka lapangan pekerjaan baru atau mendapatkan pekerjaan,"" ujarnya.
 
Suhadi menambahkan, pada 2010 lalu jumlah pencari kerja di Jakarta Selatan mencapai 8.000 orang. Angka tersebut dilihat dari pembuatan kartu kuning selama 2010. Sementara hingga Februari ini jumlah pemohon kartu kuning telah mencapai 3.000 orang.

Menurutnya, pemohon kartu kuning akan meningkat saat kelulusan sekolah atau penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Ia menambahkan saat ini pada pelayanan terpadu malam hari juga banyak warga yang mengajukan kartu kuning. ""Semuanya tetap kita layani,"" tambahnya.